Uni Emirat Arab

(Ar.: Ittihad al-‘Imarat al-‘Arabiyyah)

Uni Emirat Arab adalah sebuah negara federasi tujuh emirat di timur Semenanjung Arabia. Di selatan, negara ini berbatasan dengan Arab Saudi, di timur dan timur laut dengan Oman, dan di barat laut dengan Qatar. Luas: 83.600 km2. Penduduk: 10.107.401 (data 2022). Agama: Islam. Bahasa: Arab. Satuan mata uang: Dirham.

Wilayah Uni Emirat Arab terdiri dari dataran rendah berpasir di sepanjang Teluk Persia, sejumlah pulau berbukit dan berpasir di Teluk Persia, daerah kosong gurun Rub al-Khali di selatan, pegunungan yang mengandung mineral dan logam di timur, dan daerah pertanian di bagian timur, yakni dari al-‘Ain di selatan sampai ke Ras al-Khaimah di utara. Ladang minyak terdapat di sepanjang Teluk Persia.

Iklimnya panas serta lembab pada musim panas dan dingin serta sejuk pada musim dingin. Suhu mencapai 18–33° C. Curah hujan rata-rata 152 mm/tahun.

Mayoritas penduduknya adalah suku bangsa Arab. Adapun yang lainnya adalah pendatang dari negara Arab lain, India, Iran, dan Pakistan, yang masuk ke negeri ini untuk bekerja di industri minyak. Sekitar 86% penduduk tinggal di perkotaan.

Kepadatan penduduk mencapai 118/km2 (2022). Sekitar 95% penduduk asli adalah muslim (Suni 80%). Tingkat melek huruf mencapai lebih dari 90%. Ada ratusan sekolah dasar dan menengah serta madrasah. Selain itu, terdapat pula universitas dan akademi.

Uni Emirat Arab adalah federasi dari tujuh emirat (Abu Dhabi, al-Fujayrah, Dubay, ash-Shariqah, Umm al-Qaywayn, Ajman, dan Ras al-Khaymah). Setiap emirat diperintah emir yang mengontrol urusan dalam negeri. Pemerintah federal Uni Emirat Arab mengawasi urusan luar negeri.

Ketujuh emir membentuk Dewan Tertinggi yang mengangkat seorang presiden dari antara mereka sebagai kepala negara federal, mengangkat perdana menteri sebagai kepala pemerintahan yang dibantu deputi menteri dan kabinet yang disebut Dewan Menteri. Presiden Uni Emirat Arab sekarang (2022) ialah Sheikh Khalifa bin Zayed, yang memiliki reputasi sebagai tokoh modernis pro-Barat.

Ia diangkat sebagai presiden oleh Dewan Federal UEA pada November 2004, tak lama setelah kematian ayahnya, Sheikh Zayed Bin-Sultan Al Nahyan. Setiap emir mengangkat wakil di dewan legislatif, Dewan Nasional Federal (Majlis al-Ittihad al-Wathani), yang beranggotakan 40 orang, sebagai badan konsultasi. Sistem hukum terdiri dari undang-undang sipil dan hukum syariat Islam.

Hasil pertanian utama adalah kurma, buah-buahan lain, dan tembakau. Terdapat industry minyak mentah, baja, dan semen. Pertambangan menghasilkan minyak bumi dan gas alam. Hasil laut antara lain ikan dan udang. PDB per kapita mencapai US$38.661 (tahun 2020).

Sejarah.

Sebelum terjadi pemisahan, Uni Emirat Arab adalah bagian dari Oman, sehingga sejarahnya sangat terkait dengan sejarah Oman. Wilayah Uni Emirat Arab sekarang oleh orang Arab dulu disebut Pantai Oman dan merupakan salah satu dari tiga wilayah Oman (Muskat, Oman, dan Pantai Oman).

Pantai Oman memisahkan diri dari Oman sejak Dinasti Al-Bu Sa‘id membentuk pemerintahan di Oman (1741). Setelah memisahkan diri, para emir Pantai Oman menguasai Teluk Persia. Penduduknya terdiri dari Bani Yas dan Bani Qawasim. Suku-suku Arab ini, sebagaimana suku-suku Arab di Oman, berasal dari Arab utara dan selatan, dan telah menetap di wilayah itu sejak abad pertama Masehi.

Penduduk Pantai Oman masuk Islam bersamaan dengan penduduk Oman lain sejak tahun 630, ketika Nabi Muhammad SAW mengutus Amr bin As ke Oman untuk berdakwah. Pada waktu yang sama Nabi SAW mengutus beberapa orang sahabatnya untuk membawa surat dakwah kepada para raja di Semenanjung Arabia.

Sejak tahun 684, orang Khawarij menguasai Oman. Para khalifah Bani Umayah di Damascus dan Abbasiyah di Baghdad tidak pernah dapat menguasai Oman secara penuh. Umat Islam negeri itu secara politik merdeka dari pusat pemerintahan Islam.

Tahun 752–1507, Oman diperintah oleh imam-imam kelompok al-Ibadiyah (cabang Khawarij, pengikut Abdullah bin Ibad al-Murri at-Tamimi, seorang tokoh Khawarij), yang terdiridari 34 imam terpilih; tahun 1507–1624 dikuasai Portugis; tahun 1624–1741 diperintah imam-imam Dinasti Bani Ya‘ribah; dan sejak 1741 hingga kini diperintah Dinasti Al-Bu Sa‘id.

Sejak Dinasti Al-Bu Sa‘id berkuasa, penduduk Pantai Oman memisahkan diri. Rahmat bin Mathar, pemimpin Bani Qawasim, menyatakan kemerdekaan negeri ini pada 1741. Kemerdekaan itu diakui oleh Ahmad bin Sa‘id Al-Bu Sa‘id, pendiri Dinasti Al-Bu Sa‘id. Rahmat menjadikan Ras al-Khaimah sebagai pusat pemerintahannya atas Teluk Persia.

Daerah daratan dikuasai Al-Bu Falah dari Bani Yas dan berpusat di Abu Dhabi. Dalam perkembangan berikutnya, di Pantai Oman berdiri tujuh pemerintahan emir, yaitu Abu Dhabi, Dubay, ash-Shariqah, Ajman, Umm al-Qaywayn, Ras al-Khaymah, dan Fuyayrah.

Tahun 1805, Inggris menyerang wilayah emirat Ras al-Khaimah. Tahun 1920 dibuat Piagam Perdamaian antara para emir dan Inggris. Tahun 1935 dibuat pula naskah kerja sama di Teluk Persia antara para emir dan Inggris. Tahun 1971, semua emirat memperoleh kemerdekaan. Pada 2 Desember 1971, enam emirat membentuk federasi. Tahun 1972, emirat ketujuh, Ras al-Khaimah, bergabung ke dalam federasi itu, yang kemudian dikenal dengan Uni Emirat Arab.

Pada 1990, sebelum menyerang Kuwait, Saddam Husein (presiden Irak) mengancam Kuwait dan UEA atas produksi minyak yang berlebihan. UEA termasuk bagian pasukan aliansi ketika merebut Kuwait dari Irak pada Februari 1991. Pada 1995 UEA dan Prancis menjalin kerja sama militer, yaitu Prancis menjadi penyalur persenjataan.

Walaupun Pantai Oman berabad-abad dikuasai imam-imam Khawarij, namun penduduknya tidak terpengaruh dengan paham Khawarij. Mereka tetap menganut Islam Suni hingga berdirinya Uni Emirat Arab, karena pemerintah Khawarij tidak memaksakan paham Khawarij terhadap penduduk Pantai Oman.

Para pemuka Oman mengakui bahwa Islam telah mampu mempersatukan suku-suku Oman di bawah panji Islam. Hal itu tampak sekarang dalam sistem sosial dan politik, baik di Oman maupun di Pantai Oman (Uni Emirat Arab), yang memberlakukan syariat Islam dalam peradilan.

Uni Emirat Arab telah berkembang dari daerah terpencil yang tenang menjadi salah satu pusat ekonomi terpenting di Timur Tengah. Meskipun secara tradisional konservatif dan otoriter dalam pemerintahan, UEA adalah salah satu negara paling liberal di Teluk, dengan budaya dan kepercayaan lain umumnya ditoleransi. Pada 2020, UEA menjadi negara Arab Teluk pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Hubungan dengan negara tetangga Iran telah tegang karena sengketa wilayah yang sedang berlangsung atas pulau-pulau Teluk. UEA adalah satu dari hanya tiga negara yang mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan. Sebelum minyak ditemukan pada 1950-an, ekonomi UEA bergantung pada perikanan dan industri mutiara yang menurun.

Tetapi sejak ekspor minyak dimulai pada 1962, masyarakat dan ekonomi negara itu telah berubah. Ekonomi UEA telah terdiversifikasi dan telah menjadi pusat perdagangan dan pariwisata regional. Perusahaan UEA telah banyak berinvestasi di luar negeri.

DAFTAR PUSTAKA

Adams, Michael, ed. Handbook to the Modern World: The Middle East. New York: FackOn File Publication, 1988.

The Encyclopaedia of Americana. Internasional Edition. Canada: Glorier Incorporated, 1985.

Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1983.

Esposito, John L. The Oxford Encyclopaedia of the Modern Islamic World. New York: Oxford University Press, 1995.

Houtsma, M. Th., et al. First Encyclopaedia of Islam 1913–1936. Leiden: E.J. Brill, 1987.

Ibnu al-Asir. al-Kamil fi at-Tarikh. Cairo: t.p, 1965.

Mu’min, Mustafa. Qasamat al‑‘Alam al‑Islami al‑Mu‘asir. Beirut: Dar al‑Fikr, 1974.

The New Encyclopaedia of Britanica. Chicago: Willian Benton Publisher, 1973.

Syalabi, Ahmad. Mausu‘ah at-Tarikh al-Islamiwa al-hadarah al-Islamiyyah. Cairo: an-Nahdah al-Misriyah, 1977.

https://www.worldometers.info/world-population/united-arab-emirates-population/, diakses pada 29 April 2022.

https://www.bbc.com/news/world-middle-east-14703998, diakses pada 29 April 2022.

https://www.statista.com/statistics/297659/uae-gross-domestic-product-per-capita/, diakses pada 29 April 2022.

J. Suyuti Pulungan

Data telah diperbarui oleh Tim Redaksi Ensiklopediaislam.id (April 2022)