Sulaiman, Nabi

Sulaiman, putra Nabi Daud AS, adalah seorang nabi dan rasul yang dikaruniai Allah SWT banyak keistimewaan.

Sejak kecil ia telah menunjukkan kepandaiannya. Ia dipilih Nabi Daud AS sebagai penggantinya karena cerdas. Setelah ayahnya wafat, ia menjadi raja Israil. Ia juga menjadi waris kitab Zabur dari Daud. Al-Qur’an mengisahkan Nabi Sulaiman AS dalam beberapa surah.

Setelah menduduki takhta Kerajaan Israil selama 40 tahun, Nabi Daud AS wafat. Nabi Sulaiman AS menggantikan posisi ayahnya sebagai raja dan nabi, serta menjadi pewaris kitab Zabur dari Nabi Daud AS.

Nabi Sulaiman AS adalah salah seorang nabi yang paling kaya dan diberi keistimewaan oleh Allah SWT. Ia dapat memerintah bukan saja manusia, tetapi juga semua jenis binatang, angin, dan jin. Allah SWT juga memberinya mukjizat berupa kemampuan mengerti bahasa binatang. Ia menerima dan menyampaikan wahyu Allah SWT kepada seluruh rakyatnya.

Keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Sulaiman dijelaskan Al-Qur’an pada surah an-Naml (27) ayat 16–18 yang berarti:

“Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata, ‘Hai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Dan sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata’. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia, dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, ‘Hai semut-semut masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadarai’; maka dia tersenyum dan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu….”

Nabi Sulaiman AS mengalami peristiwa penting, antara lain ketika ia menghadapi Ratu Bilqis, seorang ratu yang memimpin Kerajaan Saba. Keberadaan kerajaan ini diketahuinya berkat laporan dari burung hudhud yang digunakan Nabi Sulaiman AS sebagai media dalam menyampaikan maksud dan misinya.

Burung itu memberitahukan bahwa rakyat Kerajaan Saba bukan penyembah Tuhan, melainkan matahari. Ratu Bilqis bersama pasukannya bermaksud menantang kerajaan Nabi Sulaiman AS, akan tetapi pada akhirnya mereka menyerah karena kerajaan mereka yang megah dan tangguh itu tidak berarti dibandingkan dengan kerajaan Nabi Sulaiman AS.

Ketika menunjukkan kekuasaannya di hadapan Ratu Bilqis, Nabi Sulaiman AS dibantu para jin. Akhirnya Ratu Bilqis dan penduduk kerajaannya mengikuti agama Nabi Sulaiman AS.

Peristiwa penting lain yang dilakukan Nabi Sulaiman AS adalah membangun rumah suci di Yerusalem yang diberi nama Baitulmakdis. Tempat ini menjadi kiblat pertama umat Nabi Muhammad SAW sebelum beralih ke Ka’bah.

Ketika Nabi Sulaiman AS menjadi raja, banyak orang Israil menggunakan ilmu sihir. Kemudian ia memerintahkan pembantunya untuk mengumpulkan semua catatan sihir, lalu menguburkannya di bawah istana agar tidak dicuri. Dengan kekuasaannya, ia mampu melarang keberadaan ilmu sihir di negerinya.

Nabi Sulaiman AS wafat tanpa diketahui makhluk lain, termasuk para jin yang dikenal sebagai makhluk yang berilmu tinggi. Kematiannya baru diketahui ketika tongkat yang dipegangnya patah karena dimakan rayap yang mengakibatkan Nabi Sulaiman AS jatuh tersungkur. Ia dimakamkan di kota Baitulmakdis (Yerusalem).

Kisah Nabi Sulaiman AS terdapat dalam surah al-Baqarah (2) ayat 102, surah an-Nisa’ (4) ayat 163, surah al-An’am (6) ayat 84, surah al-Anbiya’ (21) ayat 78–82, surah an-Naml (27) ayat 15–44, surah Saba’ (34) ayat 12–14, dan surah shad (38) ayat 30–40.

Daftar Pustaka

Bahreisy, Salim. Sejarah Hidup Nabi-Nabi. Jakarta: Bina Ilmu, 1988.
Daruzah, Muhammad Izzah. Sirah ar-Rasul. Cairo: Matba‘ah ‘Isa al-Babi al-Halabi wa Syirkah, 1965.
asy-Syami, Muhammad Yusuf as-Salihi. Subul al-Huda wa ar-Rasyad. Cairo: Jum-huriyah Misr al-Arabiyah li Jinnah Ihya at-Turas al-Islami, 1973.

Nasaruddin Umar