Nigeria adalah negara republik federasi di pantai Samudera Atlantik di Afrika Barat. Proses islamisasi mulai di Nigeria pada abad ke-10. Nigeria berdiri kukuh atas dasar agama di bawah pimpinan tokoh Islam. Pada awal abad ke-19 mulai gerakan dakwah untuk memurnikan Islam. Syariat merupakan pengikat dan sistem hukum negara itu.
Nigeria berbatasan di barat dengan Benin, di utara dengan Niger dan Chad, di timur dengan Kamerun. Luas: 923.768 km2. Penduduk: 215.063.351 (data 2022). Kepadatan penduduk: 226/ km2. Ibukota: Lagos. Agama: Islam (45%), mayoritas di utara; lainnya Kristen dan animisme, mayoritas di selatan. Bahasa resmi: Inggris, tetapi bahasa Hausa, Yoruba, Ibo, dan Fulani digunakan juga secara luas. Satuan mata uang: naira (100 kobo).
Wilayahnya terbagi atas sepuluh daerah geologis: Dataran Sokoto di barat laut; lembah Sungai Chad di timur laut, selatan, dan barat Danau Chad; Dataran Tinggi Jos; lembah Sungai Niger-Benin; tanah tinggi barat atau Dataran Yorubaland; lembah timur; dataran barat daya; daratan rendah bagian tenggara; dataran rendah barat; dan dataran tinggi utara serta delta Sungai Niger.
Sepertiga tanahnya dapat dijadikan lahan pertanian, lebih kurang seperlima untuk peternakan. Suhu udara berkisar antara 29°–38° C. Curah hujan mencapai 3.810 mm/tahun di daerah pantai, 640 mm/tahun di utara.
Penduduk Nigeria terdiri dari 250 kelompok etnik dengan bahasa dan adat yang beragam. Suku terbesar adalah Hausa, Fulani, Yoruba, dan Ibo (Igbo). Sekitar 31 persen penduduk tinggal di daerah perkotaan. Sekitar 57 persen penduduk yang berusia 15 tahun ke atas sudah dapat membaca dan menulis.
Di negara ini terdapat puluhan ribu sekolah dasar, ribuan sekolah menengah, ratusan sekolah kejuruan dan keguruan, puluhan perguruan tinggi (yang terbesar di antaranya Universitas Ahmadu Bello) dan terdapat sejumlah rumah sakit serta klinik dengan puluhan ribu dokter.
Ekonomi Nigeria mengandalkan sector pertanian dan pertambangan. Hasil pertanian meliputi kacang tanah, cokelat, kapas, karet, ubi kayu, jagung, ubi rambat, beras, dan ternak. Pertambangan menghasilkan minyak bumi, batu bara, bijih besi, gas alam, dan timah. Manufaktur dan industri memproduksi minyak bumi, minyak kelapa, makanan olahan, semen, pakaian, dan tekstil. Pendapatan per kapita sekitar US$2097 (data 2020).
Nigeria terdiri dari 36 negara bagian yang masing-masing diperintah oleh gubernur, ditambah wilayah ibukota federal di Abuja. Seorang presiden menjabat sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Di samping peradilan lain, peradilan yang berdasarkan syariat Islam juga berlaku di Nigeria Utara.
Presiden Nigeria saat ini (April 2022) adalah mantan penguasa militer, Muhammadu Buhari. Ia meraih kemenangan dalam pemilihan bersejarah Maret 2015, ketika ia menjadi kandidat oposisi pertama yang memenangkan pemilihan presiden Nigeria.
Setelah membantu menggulingkan Presiden terpilih Shehu Shagari pada 1983, Mayor Jenderal Buhari saat itu berusaha memerangi kejahatan dan korupsi, tetapi ia juga dituduh melakukan pelanggaran hak asasi yang serius. Buhari kini menjauhkan diri dari kekuasaan militer, dan berjanji untuk menghormati demokrasi dan memerintah sebagai pemimpin sipil.
Sejarah. Beberapa ratus tahun sebelum masuknya Islam, di Nigeria telah berkembang beberapa kerajaan, yang menjadi pusat kebudayaan dan perdagangan. Islam masuk ke Nigeria melalui kafilah pedagang dari selatan Afrika yang telah menjadi muslim di tangan penakluk muslim di bawah pimpinan Uqbah bin Nafi yang bermarkas di Qairawan. Ia menaklukkan bagian barat dan utara tahun 48 H/675 M–55 H/682 M. Kemudian penaklukan dilanjutkan oleh Musa bin Nusair.
Namun islamisasi sebenarnya baru dimulai abad ke-10 pada suku Hausa, Fulani, dan Kanuri di Borno. Pada abad ke-14 Islam memasuki daerah utara, terus ke selatan sampai ke ibukota Nigeria (Lagos). Atas pengaruh umat Islam Afrika Utara dan Sudan, umat Islam Nigeria Utara mendapat pelajaran bahasa Arab, Al-Qur’an, dan syariat Mazhab Maliki.
Umat Islam Nigeria dipimpin oleh kelompok elite mallam dan alufa, yakni para pengajar yang meneliti teks Islam klasik. Sebelum masa penjajahan, banyak negara didirikan di Nigeria dengan kukuh atas dasar agama di bawah pimpinan para tokoh Islam.
Pada permulaan abad ke-19 muncul “gerakan revivalis,” yakni suatu gerakan dakwah untuk memurnikan paham agama umat Islam di bawah pimpinan Syekh Usuman dan Fodio (Usman bin Fudi atau Usman dan Fodio), seorang Fulani dari Senegal yang pada 1802 mendirikan pemerintahan di Sokoto.
Gerakan tersebut menimbulkan jihad Fulani (1804– 1820). Tahun 1820, hampir semua negara Hausa telah tunduk kepada Fulani sebagai suatu imperium atas dasar Islam yang dimurnikan. Tahun 1809, Sokoto menjadi ibukota kerajaan yang diperintah oleh syekh yang bergelar Sarkin Musulmi atau Amirul mukminin (Panglima Orang Beriman).
Tahun 1817, Yorubaland diintegrasikan karena penduduknya telah masuk Islam. Adapun di kalangan suku Ibo, yang mayoritas Kristen, Islam baru berkembang pada abad ke-20.
Jihad Fulani Hausa menghasilkan negara multietnik yang terkenal dengan Khilafah Sokoto di Nigeria Utara. Syariat dan kebudayaan Islam merupakan pengikat dan sistem hukum negara itu.
Identitas Islam yang kuat di Nigeria Utara telah menjadi kubu untuk menghadapi pengaruh asing, yaitu penjajahan Inggris (sejak 1903), yang membagi Nigeria menjadi Protektorat Nigeria Utara dan Protektorat Nigeria Selatan. Pihak Inggris menganggap daerah utara lebih terpadu dari segi politik dan kebudayaan serta lebih “berperadaban” dari tetangga mereka yang nonmuslim.
Dalam menghadapi Inggris, Khalifah Abdurrahman dari Sokoto mengadakan perlawanan terhadap komisaris besar (Frederick Lugard). Karenanya, Inggris dalam menerapkan kebijakannya sangat berhati-hati.
Dalam proses integrasi politik antara utara dan selatan sejak zaman penjajahan dan dalam masa perjuangan kemerdekaan sampai sekarang, umat Islam memberikan pengorbanan terbesar demi keutuhan Nigeria. Mereka terus berusaha mempertahankan kemandirian budaya dan lembaga pendidikan, politik, dan hokum mereka.
Integrasi tersebut dimulai dengan koalisi pemerintahan antara NPC (The Northern People’s Congress; dibentuk dan dipimpin oleh Alhaji Ahmadu Bello, 1951) dan NCNC (National Council of Nigeria and the Cameroons; partai selatan yang didirikan oleh Dr. N. Azikiwi, 1944). Pemerintahan koalisi mengangkat Alhaji Sir Abu Bakar Tafawa Balewa sebagai perdana menteri federal.
Usaha umat Islam untuk mempertahankan keutuhan agama, etnik, dan kebudayaan mereka dalam pembauran itu dilakukan melalui pendidikan Islam, baik tradisional maupun modern, dan organisasi keagamaan. Di Kano (Nigeria Utara) muncul Northern Provinces Law School, yang didirikan oleh Emir Alhaji Abdullah Bayero (w. 1953) untuk mendidik hakim syariat; kurikulum dan administrasinya dikelola secara Barat.
Tahun 1947 sekolah itu menjadi Sekolah Kajian Bahasa Arab yang dikelola pemerintah, kemudian menjadi Abdullah Bayero College, dan tahun 1962 menjadi bagian dari Universitas Ahmadu Bello yang modern di Zaria.
Di selatan muncul tiga sekolah Islam pemerintah menurut model Barat; kurikulumnya, selain bahasa Arab dan Islam, juga berisi bahasa Inggris dan matematika. Sekolah ini mendapat perhatian besar dari murid-murid Islam.
Organisasi keagamaan antara lain meliputi gerakan Ahmadiyah dari India, Ansar ad-Din, Jamaatu Nasril Islam (didirikan tahun 1961 oleh sultan Sokoto), Ansar al-Islam, Nur ad-Din (1944), Students Society of Nigeria (organisasi mahasiswa Islam yang membuka cabang di sekolah menengah Islam dan Kristen juga di kampus), dan organisasi golongan cendekiawan, dosen, serta karyawan Islam yang diresmikan tahun 1968 dan diketuai oleh Prof. Alie Babatunde Fatunwa.
Organisasi tersebut, baik yang tradisional maupun yang modern, bergerak di bidang pendidikan Islam, sains modern, dan dakwah. Lembaga pendidikan tradisional tetap tumbuh subur. Di Nigeria Utara telah terdapat puluhan ribu sekolah Al-Qur’an dan ribuan sekolah ilm (setingkat tsanawiyah).
Selain banyaknya lembaga pendidikan Islam, terdapat juga perpustakaan Islam berdasarkan kitab Arab di bidang Al-Qur’an, tafsir, hadis, dan syariat. Pada masa pasca-jihad, perpustakaan diperkaya dengan ditambahnya ratusan karya tentang tafsir, pemerintahan, hukum, dan sejarah.
DAFTAR PUSAKA
Ajayi, J.F. Ade. “Nigeria,” The World Book Encyclopaedia, Vol. 14. Chicago: World Book, Inc., 1986.
Gorst, Ronald D. “Nigeria,” Grolier Academic Encyclopaedia, Vol. 14. t.tp.: Grolier International, 1983.
Muhammad, Akbar. “Islam dan Integrasi Nasional melalui Pendidikan di Nigeria,” Identitas Islam pada Perubahan Sosial Politik, terj. A. Rahman Zainuddin. Jakarta: Bulan Bintang, 1986.
Mustafa, Mu’min. Qasamat al-‘alam al-Islam al-Ma‘asir. Beirut: Dar al-Fikr, 1974.
https://www.worldometers.info/world-population/nigeria-population/, diakses pada 4 April 2022.
https://www.bbc.com/news/world-africa-13949550, diakses pada 4 April 2022.
J. Suyuti Pulungan
Data telah diperbarui oleh Tim Redaksi Ensiklopediaislam.id (Maret 2022)