Kalilah wa Dimnah

Kalilah wa Dimnah adalah hikayat panca tantra (lima cerita dongeng yang digubah dalam bentuk cerita berbingkai) dalam versi Arab yang diterjemahkan seorang sastrawan muslim kenamaan, Ibnu al-Muqaffa. Buku ini mengandung pelajaran dan nilai akhlak tinggi, yang diungkapkan dalam bentuk dialog antara sesama binatang yang menjadi tokoh ceritanya.

Kalilah wa Dimnah adalah dua ekor anak serigala yang menjadi tokoh utama dalam cerita pertama. Mereka pintar dan bijaksana. Nama kedua tokoh telah berubah. Dalam buku aslinya yang berbahasa Sanskerta, keduanya bernama Karataka dan Damanaka, dan dalam terjemahan bahasa Suriah Kuno menjadi Kalilag dan Damnag.

Karya asli hikayat ini terdiri dari lima cerita, yaitu “Hikayat Singa dan Lembu”, “Hikayat Burung Tekukur”, “Hikayat Burung Hantu dan Burung Gagak”, “Hikayat Kera dan Buaya”, dan “Hikayat Seorang Alim dan Istrinya”. Kelima hikayat ini ditulis oleh seorang brahmana yang bernama Baidaba.

Kemudian atas perintah Raja Khusraw Anusyirwan (531–579) dari Dinasti Sasaniyah, Barzawaih (sastrawan Persia non-muslim) menerjemahkannya ke dalam bahasa Persia (Iran) dengan menambahkan beberapa judul cerita. Tiga di antaranya dikutip dari kitab Mahabharata XII. Selebihnya adalah karyanya sendiri, antara lain berjudul “Pendahuluan”, “Tabib Barzawaih”, “Seorang Alim dan Tamunya”, “Sebuah Kaca dan Seorang Brahmana”, “Seorang Pelancong dan Tukang Emas”, serta “Anak Seorang Raja dan Kawannya”.

Karya Barzawaih diterjemahkan oleh Ibnu al-Muqaffa ke dalam bahasa Arab dengan menambahkan lagi sembilan judul tulisannya sendiri.

Dalam pengantarnya, Ibnu al-Muqaffa menguraikan latar belakang penulisan karya ini oleh Baidaba. Setelah ditaklukkan oleh raja Macedonia, Alexander Agung, India diperintah oleh seorang raja yang zalim. Karena merasa prihatin terhadap penderitaan rakyat, Baidaba menghadap raja dan menasihatkan agar ia bersikap adil dan bertindak manusiawi. Raja murka lalu memenjarakannya. Namun raja kemudian menyesali tindakannya. Sebagai gantinya, Baidaba diangkat menjadi wazir (perdana menteri)nya setelah ia dibebaskan.

Baidaba memerintah dengan adil, sehingga membuat raja kagum. Lalu raja memintanya untuk menulis buku pedoman dalam hal pemerintahan. Oleh karena itu, secara keseluruhan tema tulisannya adalah nasihat kepada penguasa dalam memerintah rakyat, dengan bahasa yang ringkas dan jelas.

Karya ini pertama kali diterbitkan di Paris pada 1816 dan di Mesir pada 1248 H/1832 M yang kemudian dicetak ulang pada 1249 H/1833 M dan 1251 H/1835 M. Salah satu versi naskah ini diterbitkan oleh Louis Syaikhu (penerbit buku sastra) di Beirut pada tahun 1904 dan dicetak ulang pada tahun 1908, 1922, 1923, dan 1960.

Versi lainnya diterbitkan oleh Muhammad Hasan Na’il (penulis dan penerbit buku sastra) di Cairo pada tahun 1912, 1927, dan 1934. Sementara itu pada tahun 1941 Dr. Abdul Wahhab (sastrawan Arab) menerbitkan satu versi lain yang lebih tua.

Selanjutnya karya ini diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, antara lain bahasa Yunani, bahasa Spanyol, bahasa Turki, bahasa Italia, bahasa Rusia, bahasa Inggris, bahasa Melayu, bahasa Jawa, dan bahasa Latin.

Karya Ibnu al-Muqaffa ini berpengaruh besar dalam sejarah perkembangan kesusastraan Islam, baik dalam bahasa Arab, Persia, Turki maupun Urdu. Sejak itu gaya penulisan prosa yang menggunakan dialog dan kehidupan binatang sebagai latar belakangnya tumbuh dan berkembang membawa pesan yang bertujuan memperbaiki perilaku manusia dengan semangat dan nilai keislaman.

Pada zaman Khalifah al-Ma’mun (170 H/785 M–218 H/833 M), Sahl bin Harun (sastrawan Arab) menulis cerita dengan judul Anak Serigala dan Menjangan dan pada masa Harun ar-Rasyid (149 H/766 M–193 H/809 M), Ali bin Daud (sastrawan Arab) menulis cerita dengan judul Macan dan Musang. Abu A‘la al-Ma’arri (w. 449 H/1059 M; penyair Arab yang termashyur) juga menulis beberapa judul, antara lain al-Qaif.

Penulisan dengan gaya tersebut juga dijumpai dalam karya sastra Arab modern. Ahmad Syauqi, bapak sastra Arab modern, menulis asy-Syauqiyyat (yang memuat syair Ahmad Syauqi) yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1898. Ibrahim al-Arabi (sastrawan Arab) juga menulis prosa dengan judul Adab al-‘Arab (Sastra Arab) yang diterbitkan pada tahun 1911 dan 1913.

DAFTAR PUSTAKA

Ibnu Abdullah, Mustafa. Kasyf az-zunun ‘an Asami al-Kutub wa al-Funun. Istanbul: Maktabah Istanbul, 1351 H/1932 M.
al-Khurasani, Muhammad Ghufrani. Abdullah Ibn al-Muqaffa’, Cairo: Dar al-Qaumiyyah, t.t.
an-Nadim. al-Fihris, terj. Bayard Dodge. New York: Columbia University Press, 1970.
asy-Syantanawi, dan Ibrahim Zaki Khursyid. Da’irah al-Ma‘arif al-Islamiyyah. Cairo: Lajnah at-Tarjamah, 1933.

Ahmad Qorib