Ibnu Nadim adalah penyusun buku al-Fihris (Indeks) pada tahun 377 H/sekitar 987 M atau 988 M, yakni bibliografi atau katalog pertama kitab-kitab berbahasa Arab yang ditulis baik oleh pengarang Arab maupun non-Arab dalam berbagai disiplin ilmu.
Ibnu Nadim lahir di Baghdad, Irak, namun tidak diketahui kapan. Nama lengkapnya adalah Abu al-Faraj Muhammad bin Abi Ya‘qub Ishaq al-Warraq al-Baghdadi. Latar belakang keluarganya tidak begitu diketahui. Walaupun bernasab (keturunan) Nadim di belakang namanya, tidak terbukti bahwa ia mempunyai hubungan nasab dengan Ishaq bin Ibrahim al-Mausuli an-Nadim (w. 850), ahli musik Arab klasik atau dengan Yahya Ibnu Nadim (diperkirakan w. 950), sejarawan, ataupun dengan nama lain yang mempunyai nasab an-Nadim. Tetapi menurut tulisannya sendiri pada mukadimah al-Fihris, namanya dikenal dengan an-Nadim.
Dari sedikit biografinya yang diketahui, tampaknya Ibnu Nadim adalah penganut Syiah dan juga Muktazilah. Ia memakai istilah khassi (kaum pilihan) bagi Syiah dan ‘ammi (orang umum) bagi Suni. Ia mencantumkan doa dan pujian (shalawat) setiap kali menulis nama para Imam Syiah dan Ahlulbait (keluarga Nabi SAW). Ia memakai sebutan maulana (pembimbing kami) di depan nama Imam Ali ar-Rida, ahl al-‘adl (kaum adil) untuk Muktazilah, dan al-mujbira (orang Jabariyah) untuk kaum Asy‘ariyah.
Ibnu Nadim hidup pada masa kemunduran Dinasti Abbasiyah. Sekalipun demikian, dari profesi yang digelutinya tampak bahwa kegiatan intelektual tetap berkembang. Mengikuti jejak ayahnya, ia menjadi penjual kitab (al-warraq). Ia juga menyalin buku yang terdapat di toko bukunya yang dianggap layak untuk digandakan dan dijual. Ibnu Nadim terkadang tinggal di Baghdad dan di Mosul.
Sebagai penjual buku, Ibnu Nadim lebih tertarik pada isi bukunya daripada penulisnya. Ia mencantumkan judul kitab ke dalam indeks (al-Fihris)nya berdasarkan pengamatan sendiri atau orang lain yang dipercayainya. Di samping mengemukakan isi kitab, ia juga sering menggambarkan ukuran kitabnya.
Ia berguru kepada as-Sirafi (w. 368 H/sekitar 978 M atau 979 M), ahli nahu (gramatika bahasa Arab); Ali bin Harun al-Munajjim (w. 352 H/963 M), ahli astronomi; dan Abu Sulaiman al-Mantiqi (w. 965), seorang filsuf. Ia juga pernah belajar hadis kepada Abu Faraj al-Isfahani (w. 336 H/967 M), sejarawan dan penulis Kitab al-Agani (Kitab Nyanyian), dan mengikuti pengajian Isa bin Ali al-Jarrah (w. 391 H/1000 M), yang dikaguminya sebagai ahli logika dan ilmu pengetahuan Yunani.
Ia juga berjumpa dengan Ibnu Khamar (w. 946), seorang filsuf. Ia sangat mengagumi keluasan pikiran mereka dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan pada umumnya, dan sikap toleran mereka dalam agama. Sikap toleran dan keahlian dalam berbagai disiplin ilmu yang dimiliki gurunya ini mempengaruhi pola pikirnya. Pengaruh itu tampak dalam bukunya al-Fihris.
Karya monumental Ibnu Nadim, al-Fihris, adalah kitab indeks pertama yang ditemukan dalam historiografi Arab/ Islam. Kitab itu terbit dalam dua edisi, yaitu edisi panjang dan edisi ringkas. Edisi panjang berisi sepuluh kelompok buku: (1) kitab suci umat Islam, Yahudi, dan Kristen dengan penekanan pada pembahasan tentang Al-Qur’an; (2) gramatika bahasa Arab dan filologi; (3) sejarah, biografi, silsilah, dan keluarga;
(4) puisi; (5) ilmu kalam; (6) fikih dan hadis; (7) filsafat dan ilmu pengetahuan kuno; (8) legenda, fabel, sihir, mantera tolak bala, dan lain-lain; (9) ajaran agama-agama kuno, seperti Sabi’an, Manichean, Hindu, Buddha, Cina; dan (10) ilmu kimia. Al-Fihris edisi ringkas hanya berisi empat kelompok terakhir dari edisi panjang di atas.
Separuh pertama dari edisi panjang terdapat dalam bentuk manuskrip di Museum Paris, (koleksi de Slane nomor 4457) disalin pada 617 H/sekitar 1220 M atau 1221 M, dan ditulis kembali oleh A.J. Arberry pada Islamic Research Association Miscellany, Bunga Rampai Asosiasi Riset Keislaman (koleksi nomor seri 12, 1948, 19–45).
Separuh kedua dari edisi panjang ini terdapat dalam bentuk manuskrip di Museum Sehit Ali Pasha, Istanbul, pada 1934. Edisi ringkasnya tersimpan di Museum Istanbul, disalin pada 600 H/sekitar 1203 M atau 1204 M. Pada prakata kedua edisi itu tertulis “Ini adalah daftar buku-buku tentang ilmu pengetahuan kuno yang ditulis oleh orang-orang Yunani, Persia dan India yang diterjemahkan ke dalam bahasa dan tulisan Arab” bertahun 377 H/sekitar 987 M atau 988 M.
Pada kata pengantar itu terdapat kalimat doa atala Allahu baqa’a as-sayyidi al-fadhil (semoga Allah SWT memanjangkan keberkatan kepada tuanku yang mulia) yang boleh jadi ditujukan kepada Isa bin Ali al-Jarrah atau orang lain dalam lingkungan para filsuf.
Dengan buku indeksnya itu, dapat diketahui buku yang pernah ada dan beredar pada zaman Ibnu Nadim. Ketika kota Baghdad dan segala isinya termasuk perpustakaan Bait al-hikmah dihancurkan Hulagu Khan pada 1258, salinan kitabnya akhirnya bisa ditemukan kembali di khazanah kitab di berbagai tempat, melalui karya Ibnu Nadim itu.
Dari hasil karyanya ini juga dapat diketahui bahwa proses belajar mengajar ketika itu bukan hanya berlangsung di maktab (madrasah), rumah para ulama, Dar al-Hadits (tempat belajar ilmu hadis), Dar Al-Qur’an (tempat belajar ilmu Al-Qur’an), tetapi juga di toko buku yang juga berfungsi sebagai perpustakaan umum.
Penulis pertama yang memperluas uraian al-Fihris adalah Yaqut ar-Rumi (w. 626 H/1229 M), ahli ensiklopedi Arab. Ar-Rumi mengutip dari edisi al-Magribi ke dalam karyanya Irsyad al-Arab (Petunjuk Bagi Pencari).
Al-Fihris juga “disempurnakan” oleh Ibnu al-Qifti (w. 1248), seorang Mesir Koptik dan penulis berbagai disiplin ilmu; Ibnu Abi Usaibi‘ah (w. 1270), seorang dokter dan pustakawan asal Damascus; Ibnu Hajar al-Asqalani (w. 1449), penulis kitab hadis dan biografi perawi hadis; Haji Khalifa (w. 1656); dan lain-lain. Sebab itu, hingga sekarang ada sedikitnya delapan versi al-Fihris karya Ibnu Nadim. Selain al-Fihris, Ibnu Nadim juga menulis Kitab al-Ausaf wa at-Tasybihat (Sifat dan Perumpamaan), yang sampai sekarang belum juga ditemukan.
Daftar Pustaka
Fuck, J.W. “Ibnu an-Nadim,” The Encyclopaedia of Islam. Vol. III. Leiden: E.J. Brill, 1986.
Hitti, Philip K. History of the Arabs. London: Macmillan Education Ltd., 1974.
Ibnu Nadim. al-Fihris. Beirut: Dar al-Fikr al-‘Arabi, 1964.
Atjeng Achmad Kusaeri