al-Ittihadiyah

(Ar.: al-Ittihadiyyah)

Al-Ittihadiyah adalah organisasi pergerakan Islam yang berkecimpung di bidang pendidikan, sosial, dan dakwah. Organisasi ini didirikan atas prakarsa Syekh H Ahmad Dahlan, seorang ulama dari Langkat, pada tanggal 1 Syawal 1353/27 Januari 1935 di Medan, Sumatera Utara. Tujuannya adalah untuk meninggikan agama Allah SWT, mempersatukan umat, dan meningkatkan persatuan bangsa.

Pada masa berdirinya al-Ittihadiyah, di Indonesia sedang memuncak pertentangan antara para ulama dan cendekiawan hasil didikan Belanda. Ulama menuduh kelompok cendekiawan sebagai kaki tangan Belanda.

Sebaliknya, para cendekiawan menuduh kaum ulama sebagai kelompok kolot dan bermartabat rendah. Sebagai jawaban atas adanya pertentangan tersebut, ulama yang merasa prihatin bersatu mendirikan organisasi al-Ittihadiyah.

Sasaran kegiatan al-Ittihadiyah adalah pengaturan, pembinaan, dan pengembangan lembaga pendidikan Islam, tempat ibadah, dan organisasi sosial keagamaan. Pengurus pertama al-Ittihadiyah terdiri dari 12 orang di bawah pimpinan Syekh H Ahmad Dahlan.

Pengurus lainnya adalah Lasimun dan Mohammad Nasir sebagai wakil ketua, Abdul Hamid Tulus dan Syarif Siregar sebagai sekretaris dan wakil sekretaris, dan Syekh H Abdul Malik sebagai bendahara.

Dalam muktamar 1968 di Bandung ditetapkan dua tujuan pokok al-Ittihadiyah: (1) menyelenggarakan ajaran Islam dan Li I‘lai Kalimatillah (menegakkan kalimat Allah) dan (2) melaksanakan cita-cita Islam dalam masyarakat dan negara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk menuju masyarakat adil makmur yang diridai Allah SWT.

Dalam muktamar 1980 di Jakarta ditetapkan bahwa al-Ittihadiyah berasaskan Pancasila dan UUD 1945; berlandaskan Islam; berpedoman dasar Al-Qur’an, hadis Nabi SAW, ijmak dan kias; bermazhab Syafi‘i dalam bidang amaliah; dan mengikuti ahlusunah waljamaah dalam bidang keimanan.

Usaha yang ditempuh al-Ittihadiyah dalam mencapai tujuan-tujuannya antara lain adalah mengelola lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, mengembangkan misi Islam yang dinamis, menyelenggarakan pengasuhan anak yatim, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam bidang pendidikan, selain mengelola lembaga pendidikan agama dengan menggunakan kurikulum Departemen Agama, al-Ittihadiyah juga mengelola lembaga pendidikan umum yang didasarkan pada kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sesuai dengan usaha al-Ittihadiyah untuk mewujudkan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, kurikulum yang digunakan pada lembaga pendidikan al-Ittihadiyah diarahkan agar sesuai dengan tujuan pendidikan organisasi tersebut, yakni terwujudnya kesatuan antara pemberian ilmu pengetahuan, agama, dan keterampilan.

Muktamar al-Ittihadiyah yang diselenggarakan sejak awal berdirinya memperlihatkan bahwa organisasi ini menaruh perhatian yang cukup besar dalam bidang sosial. Organisasi ini berusaha keras untuk mengangkat martabat umat, khususnya kaum duafa (lemah).

Sejak 1943 al-Ittihadiyah telah mendirikan sebuah lembaga pengasuhan dengan nama Majlis Anak Miskin Yatim al-Ittihadiyah (MAMIYAI). Lembaga ini bertugas menampung dan mengasuh anak yatim, terutama yang miskin, dan mengarahkan pendidikan mereka agar sesuai dengan bakat dan minat masing­masing anak.

Dalam perkembangan selanjutnya al-Ittihadiyah telah mengembangkan MAMIYAI menjadi panti asuhan yang produktif dalam bidang pertanian, perindustrian, dan peternakan.

Dalam bidang dakwah, sasaran utama al-Ittihadiyah adalah masyarakat yang belum menganut suatu agama, dengan cara mengirim dai melalui Lembaga Zending Islam. Di samping itu al-Ittihadiyah juga menerbitkan majalah keagamaan dan menyelenggarakan pengajian.

Organisasi al-Ittihadiyah terbagi dalam tiga bagian, yakni Pengurus Besar yang berkedudukan di Medan, Pimpinan Wilayah di ibukota propinsi, dan Pimpinan Cabang di ibukota kabupaten atau kota.

Selain itu al-Ittihadiyah mempunyai badan otonom yang bertanggungjawab kepada Pengurus Besar, yaitu: Muslimat, Ikatan Pelajar, Ikatan Mahasiswa, Ikatan Sarjana, Ikatan Guru, Ikatan Seni Budaya, dan Ikatan Pengusaha al-Ittihadiyah.

Banyak madrasah dan organisasi Islam bergabung ke dalam al-Ittihadiyah, terutama madrasah di sekitar Medan. Organisasi Islam yang menggabungkan diri ke dalam al-Ittihadiyah antara lain adalah al-Ittihadiyatul Wathaniyah di Labuhan Batu serta al-Ma’shum di Kabupaten Langkat dan Deli Serdang.

Daftar Pustaka

Anggaran Dasar al-Ittihadiyah Tahun 1935. Medan: PB al-Ittihadiyah, 1935.

Anggaran Dasar al-Ittihadiyah Tahun 1968. Medan: PB al-Ittihadiyah, 1968.

Anggaran Dasar al-Ittihadiyah Tahun 1980. Medan: PB al-Ittihadiyah, 1980.

Azhar, Bahrum, dkk. Buku Ulang Tahun 1/4 Abad al-Ittihadiyah. Medan: Pengurus Besar al-Ittihadiyah, 1960.

Buku Kenangan Hari Ulang Tahun Ke-35 Panti Asuhan MAMIYAI. Medan: t.p., 1978.

Catatan Dokumentasi H A. Fuad Said, Ketua PB al-Ittihadiyah. Medan: PB al-Ittihadiyah, t.t.

Majalah Kiblat, No. 12, Thn. XXXII, 5–20 November 1984.

Ridlo Masduki