Adalah seorang ahli hadis, ahli fikih, penghafal Al‑Qur’an, sejarawan, dan ahli tafsir. Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim bin Usman bin Khawasiti al‑Abasi al‑Kufi. Ia termasuk ahli hadis yang periwayatannya dapat dipercaya.
Yahya al‑Hamani (ahli hadis) mengatakan bahwa Abu Bakar bin Abi Syaibah dan saudaranya adalah pencinta ilmu, selalu berkumpul di sekitar ahli hadis. Ia meriwayatkan hadis dari Abu al‑Ahwas, Ibnu Mubarak, Syurayh, Husyaym, Jarir bin Abdul Hamid, Waki‘, Ibnu Ilyah, Ibnu Mahdi, Ibnu al‑Qattan, Ibnu Uyainah, Zaid bin Harun, Abdullah bin Idris, Abu Bakar bin Iyasy, Isma’il bin Iyasy, Abu Usamah (Zaid bin Harisah), Abu Mu‘awiyah, Khalaf bin Khalifah, Ibnu Namr, Ibnu Abi Zaidah, Ubbad bin al‑’Awwam, Abu Khalid al‑Ahmar, Abdul A’la bin Abi al‑A’la, Muhammad bin Fudail, Marwan bin Mu‘awiyah, Mu’tamir bin Sulaiman, Yazid bin al‑Miqdam bin Syurayh, dan lain‑lain.
Ulama hadis yang meriwayatkan hadis darinya mencakup antara lain Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, an‑Nasa’i melalui Ahmad bin Ali al‑Qadi, Abu Syaibah Ibrahim, Imam Hanbali, Muhammad bin Sa‘d, Abu Zur’ah, Abu Hatim, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, Ibrahim al‑Harbi, Ya‘qub bin Syaibah, Muhammad bin Ubaid Allah, Muhammad bin Ibrahim al‑Murabba‘, Muhammad bin Ishaq, al‑Hasan bin Ali al‑Ma‘mari, Muhammad bin Abdus bin Kamil, Musa bin Ishaq al‑Anshari, Muhammad bin Muhammad al‑Bagandi, dan Abu al‑Qasim al‑Bagawi. Imam Bukhari meriwayatkan hadis darinya sebanyak 30 hadis, sementara Muslim meriwayatkan 1.540 hadis.
Ulama hadis yang sezaman dengannya banyak memujinya sebagai seorang yang tekun dan banyak menghafal hadis. Abu Ubaid al‑Qasim bin Salam (ahli hadis) berkata, “Ilmu‑ilmu keislaman bermuara kepada empat orang.
Di antara mereka, Abu Bakar bin Syaibah‑lah yang paling kuat hafalannya, sedangkan Imam Hanbali adalah orang yang paling mengetahui ilmu fikih, Yahya bin Ma’in adalah orang yang paling banyak mengumpulkan hadis, dan Ali bin al‑Madini adalah yang paling alim.”
Salih bin Muhammad (ahli hadis) juga berpendapat demikian. Ia mengatakan bahwa Abu Bakar adalah orang yang paling cepat mengingat (menghafal) hadis dalam kesempatan muzakarah. Amr bin Ali (ahli hadis) berkata, “Saya tidak menemukan orang yang lebih hafal (hadis) daripada Abu Bakar bin Abi Syaibah.”
Dalam ungkapan yang berbeda Abu Ubaid al‑Qasim bin Salam berkata, “Nakhoda ilmu hadis ada empat orang. Yang paling mengetahui yang halal dan yang haram di antara mereka adalah Imam Hanbali, yang paling warak adalah Ali bin al‑Madini, yang paling baik mengarang buku adalah Abu Bakar bin Abi Syaibah, dan yang mengetahui sahih tidaknya adalah Yahya bin Ma’in.”
Bukan hanya banyak menghafal hadis, ia juga dikenal sebagai seorang perawi hadis yang dapat dipercaya. Al‑I‘li (ahli hadis) berkata, “Dia adalah seorang kepercayaan dalam meriwayatkan hadis.”
Yahya bin Ma’in, yang dikenal ketat dalam menilai kesahihan periwayatan hadis melalui penilaian kepribadian para perawi, juga menilainya sebagai seorang yang sangat jujur dan dipercaya. Ibnu Hibban al‑Busti (ahli hadis) juga memasukkannya ke dalam kategori orang yang periwayatannya dapat dipercaya.
Ia termasuk seorang ulama produktif yang banyak meninggalkan karangan, antara lain as‑Sunan fi al‑Fiqh (Hadis dalam Fikih), Kitab at‑Tafsir (Buku Tafsir), at‑Tarikh (Sejarah), al‑Musnad fi al‑hadits (Sandaran dalam Hadis), dan al‑Fitan (Pemberontakan).
Daftar Pustaka