Abu Muhammad bin al-Muqaffa adalah seorang pengarang Arab berkebangsaan Persia. Sebelum memeluk agama Islam, ia bergelar Abu Amr. Ia adalah penerjemah pertama karya sastra tentang kebudayaan India dan Persia ke dalam bahasa Arab dan orang pertama yang melahirkan prosa yang berbahasa Arab.
Ibnu al-Muqaffa adalah putra al-Mubarak, yang mendapat kepercayaan dari penguasa, al-Hajjaj bin Yusuf (gubernur Umayah di Irak; 661–714), untuk memungut pajak di wilayah Irak dan Iran. Karena menyalahgunakan hasil pajak, ia dihukum potong tangan. Sejak itulah nama belakangnya mendapat tambahan al-Muqaffa (orang yang terpotong tangannya). Gelar inilah yang kemudian menjadi nama anaknya, Abu Muhammad bin al-Muqaffa.
Dalam sejarah kariernya, Ibnu al-Muqaffa menjabat sebagai sekretaris gubernur Bani Abbas di Kirman, jabatan yang membuatnya mendapatkan banyak kesempatan dan keberuntungan. Ketika Khalifah Abu Ja‘far al-Mansur menyu ruhnya membuat konsep surat perjanjian antara dia dan saudaranya, Abdullah bin Ali, yang melakukan pemberontakan, ia membuat pernyataan yang tidak menyenangkan.
Tindakan Ibnu al-Muqaffa ini mengundang kecurigaan dan kemarahan Khalifah al-Mansur. Khalifah memerintahkan Sufyan bin Mu‘awiyah al-Muhallabi, gubernur Basrah, agar melenyapkan sekretaris yang angkuh ini. Tepat di penghujung 138 H/756 M Ibnu al-Muqaffa dieksekusi secara tragis. Sebagian orang memandang bahwa eksekusi atas diri Ibnu al-Muqaffa tersebut terjadi karena ia dipandang sebagai zindik. Akan tetapi, bagaimanapun juga, peristiwa tragis itu lebih dilatarbelakangi faktor politis dan sentimen pribadi daripada faktor agama.
Meskipun hidupnya relatif singkat, yaitu 30 tahun, Ibnu al-Muqaffa meninggalkan hasil terjemahan dan karya orisinal yang tidak sedikit jumlahnya. Namun hanya sebagian kecil dari karyanya yang masih ada hingga sekarang. Itu pun masih diragukan keaslian dan kebenarannya. Di antara karya tersebut adalah kitab Kalilah wa Dimnah atau Kalilah dan Dimnah (Yang Tumpul dan Keras) yang diterjemahkan Ibnu al-Muqaffa dari bahasa Pahlavi (bahasa di Persia abad ke-3 sampai abad ke-10) ke dalam bahasa Arab.
Kitab ini merupakan kumpulan dongeng India yang berasal dari Pancatantra danTantrayana yang diterjemahkan ke dalam bahasa Pahlavi pada zaman Anusyirwan (penguasa Dinasti Sasaniyah pada 531–579). Ia juga menerjemahkan kitab Khudainama dari bahasa Pahlavi, yang dalam bahasa Arabnya diberi judul Siyar Muluk al-‘Ajam (Kehidupan Raja-raja non-Arab).
Ia juga mempunyai karya orisinal. Di antara karya orisinal tersebut adalah kitab ad-Durrah al-Yatimah fi Ta‘ah al-Muluk (Mutiara Terbaik dalam Mematuhi Raja), al-Adab as-sagir’ (Sastra Kecil), al-Adab al-Kabir (Sastra Besar), dan beberapa risalah kecil lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ibnu Abdullah, Mustafa. Kasyf az-Zunun ‘an Asma’i al-Kutub wa al-Funun. Istanbul: Maktabah Istanbul, 1351 H/1932 M.
Ibnu Nadim. al-Fihris, terj. New York: Columbia University Press, 1970.
al-Khurasani, Muhammad Ghufrani. Abdullah Ibnu al-Muqaffa’. Cairo: Dar al-Qaumiyyah, t.t.
asy-Syantanawi, dan Ibrahim Zaki Khursyid. Da’irah al-Ma‘arif al-Islamiyyah. Cairo: Lajnah at-Tarjamah, 1933.
Suryan A. Jamrah