Alhambra

(Ar.: al-Hamra’)

Alhambra adalah nama sebuah istana dan benteng, yakni sebuah bangunan monumental paling indah dari peninggalan arsitektur Islam di kota Granada, Spanyol Selatan, dan salah satu bukti historis dari peradaban dan kesenian Islam yang tinggi. Nama itu berasal dari kata Arab Hamra’, bentuk jamak dari ahmar (merah).

Menurut suatu pendapat, istana itu disebut Alhambra karena tanah tempat berdirinya berwarna merah. Ada pula yang berpendapat, istana itu dinamai demikian karena dindingnya terbuat dari batu merah. Pendapat lain lagi menyatakan, nama itu diambil dari al-Ahmar, nama pendirinya. Seluruh bangunan yang terdapat dalam kompleks Alhambra itu tidak dibangun sekaligus, melainkan secara bertahap selama lebih dari 100 tahun pada abad ke-14 dan ke-15.

Konstruksi pertama dibangun oleh Sultan Muhammad bin al-Ahmar I (1257–1323), keluarga Bani al-Ahmar atau Bani Nasr, yang masih keturunan Sa‘id bin Ubadah, salah seorang sahabat Rasulullah SAW dari suku Khazraj di Madinah. Kemudian bangunan itu diperluas oleh para sultan sesudahnya.

Alhambra berada pada dataran di atas sebuah bukit kecil dengan ketinggian kira-kira 150 m di atas kota Granada. Dataran seluas kira-kira 14 ha tersebut dikelilingi dinding, yang dari jauh tampak bagaikan sebuah benteng yang kokoh. Di sekeliling dinding itu menjulang 13 menara megah, antara lain ada yang setinggi 26 m.

Jalan menuju ke istana itu terasa sejuk dan nyaman karena di sepanjang jalan berjejer pepohonan dan air mancur. Setelah melewati Istana Generalif yang didirikan Karel V (penguasa Spanyol 1516–1556), pengunjung akan sampai di depan gerbang Alhambra. Bangunan yang mula-mula tampak adalah Masjid al-Mulk atau Masjid Sultan (Royal Mosque).

Dinding yang mengelilingi Istana Alhambra terbuat dari batu buatan dari tanah, kapur, dan batu kerikil berwarna merah. Di sepanjang bagian bawah temboknya setinggi 4 kaki ada hiasan gambar, sedangkan bagian atasnya ditutup dengan plester semen. Lantai istana itu terbuat dari marmer putih persegi empat. Atapnya berbentuk kubah. Di dalamnya terdapat taman yang luas dan indah. Di bagian belakang terdapat dua halaman luas di dalam gedung. Di atas semua bagian istana, seperti dinding, langit-langit, tiang, ceruk, dan lengkungan bertaburan pula ornamen yang mewah.

Istana Alhambra terdiri dari berbagai ruangan, masing-masing punya nama dan keindahan yang berbeda, yaitu:

(1) Ruangan al-Hukmi (Qa‘at al-Hukm), ruangan pengadilan berbentuk empat persegi (15 m x 15 m) setinggi 20 m. Ruangan ini mempunyai sebuah lambang yang menggambarkan tangan yang menengadah ke langit dan anak kunci di sampingnya, suatu lambang yang mengandung makna bahwa keadilan membuka jalan untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Ruangan yang dihiasi dengan ukiran dan tulisan ini dibangun oleh Sultan Yusuf I (1334–1354).

(2) Taman Singa (Hausy as-Siba‘), sebuah lapangan berukuran 28,5 m x 15,70 m di sebelah barat Ruangan al-Hukmi. Keempat penjuru lapangan ini dikelilingi teras dengan 128 tiang marmer berlapis dua, berlapis tiga, dan berlapis empat. Tiang-tiang kapitel dan gang beratap dihiasi dengan ukiran yang bervariasi. Di tengah taman ini terdapat air mancur berdenah segi enam dan bertingkat dua. Airnya memancar dari mulut 12 ekor singa yang menyangganya ke empat penjuru.

(3) Qa‘at Bani Siraj, sebuah ruangan berbentuk bujur sangkar (6,25 m x 6,25 m) di sebelah timur Taman Singa. Dindingnya dihiasi dengan ukiran keemasan dan tulisan Arab. Di tengah ruangan terdapat saluran air mancur dari batu pualam.

(4) Qa‘at al-Ukhtain (ruangan dua perempuan bersaudara), ruangan yang disediakan untuk dua orang saudara perempuan Sultan al-Ahmar, pendirinya. Keindahan ruangan ini sama dengan Qa‘at Bani Siraj di depannya dan berhubungan dengan Qa‘at al-Mulk (Ruangan Sultan) yang megah.

(5) Hausy ar-Raihan (Ruangan Bersiram), sebuah ruangan berukuran 36,6 m x 23,4 m dengan kolam al-Birkah di tengahnya seluas 33,50 m x 7,40 m dan dalam 1,5 m. Di kiri kanan ruangan itu terdapat taman bunga. Di kedua ujungnya terdapat teras dan deretan tiang dari marmer. Lantai taman dan kolam terbuat dari marmer putih.

(6) Ruangan istirahat sultan dan permaisuri, di dalamnya terdapat sebuah balkon yang disangga oleh empat tiang dari batu pualam.

(7) Sebuah taman di depan ruangan istirahat sultan;

(8) Ruangan Barkah;

(9) Ruangan Duta;

(10) Ruangan as-Safra’, ruangan terbesar dan terindah di Alhambra. Kubahnya dihiasi dengan berbagai ukiran. Juga dindingnya penuh dengan hiasan yang menakjubkan. Di depannya terdapat Taman as-Safra’.

(11) Masjid al-Mulk di sebelah utara ruangan peristirahatan sultan.

Victor Hugo, salah seorang pujangga terbesar Barat, mengungkapkan keindahan Alhambra dalam sebuah sajak:

“Alhambra, O Alhambra, Hanya mungkin dalam mimpi, Atau istana mambang dan peri, Yang telah menjelma, Bila purnama raya, Memandikanmu dengan cahaya, Gemerlapan berkejaran, Riak air berdesiran, Bisik hati akan bergema, O alangkah indahnya.”

Seorang pangeran dari India yang mengunjungi Alhambra menuliskan ketakjubannya pada salah satu pintu Alhambra itu: “Andaikata firdaus ada di dunia, maka firdaus itu adalah Alhambra.” Kota Granada dengan Alhambra jatuh ke tangan umat Kristen tahun 1492, dan Alhambra menjadi istana Kristen.

Daftar Pustaka

Brockelmann, Carl, ed. History of the Islamic Peoples. London: Routledge & Kegan Paul, 1980.
Israr, C. Sejarah Kesenian Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1978.
Kuban, Dogan. Muslim Religious Architectur. Leiden: E.J. Brill, 1974.
Perkisn, G. Holmes. “Alhambra,” The World Book Encyclopaedia. Chicago: World Book, Inc., 1986.
Scott, David W., “Alhambra,” Grolier Academic International. London: Grolier International, 1983.

J Suyuti Pulungan