Kirghistan adalah salah satu negara muslim di Asia Tengah, yang merdeka dari Uni Soviet pada 31 Agustus 1991, kemudian tergabung dalam CIS (Commonwealth of Independent States, Persemakmuran Negara-negara Merdeka). Negara ini berbatasan di utara dengan Kazakhstan, di barat dengan Uzbekistan dan Tajikistan, di timur dan selatan dengan Cina. Luas: 198.500 km2. Penduduk: 6.719.642 (data 2022). Kepadatan penduduk: 34/km2. Ibukota: Bishkek.
Dahulu Kirghistan dikenal sebagai Kirghizia. Sebagian besar wilayah Kirghistan terletak di Pegunungan Tien dan Pegunungan Pamir. Negeri ini merupakan bagian dari bentangan wilayah padang rumput (stepa) di kawasan Asia Tengah (dulu disebut Turkistan atau Turkestan yang berarti “tanah orang Turki”). Di tengahnya terdapat beberapa danau, yang terbesar adalah Issyk Kul (luas 6.280 km2).
Kirghistan sangat potensial untuk pengembangan peternakan domba, lembu, dan kuda. Di daerah yang sudah mendapat irigasi, dikembangkan usaha pertanian yang meliputi gandum, kapas, gula, dan buah-buahan.
Negeri ini kaya dengan barang tambang baja, antimon, dan air raksa. Usaha industri terutama dititikberatkan pada pengolahan hasil pertanian dan logam. Kondisi alamnya tidak memungkinkan untuk industri besar.
Mayoritas penduduk negara muslim Kirghistan adalah suku Kirghiz. Suku Kirghiz berasal dari salah satu suku bangsa Turki yang tersebar pada masa perluasan wilayah kekuasaan Islam. Suku itu merupakan pendukung utama jajaran kemiliteran Dinasti Seljuk.
Pada mulanya, Kirghistan termasuk wilayah kekuasaan Dinasti Samaniyah yang berpusat di Bukhara, kemudian pindah ke tangan Dinasti Khawarizmi yang memindahkan pusat kekuasaannya ke kota Samarkand. Hingga pada masa Hulagu Khan (1217–1265), Timur Lenk (1370–1405), Dinasti Safawi (1501–1736), dan Nadir Syah (1736–1747), Kirghistan dan pada umumnya wilayah Turkestan (Asia Tengah) termasuk dalam Kesultanan Persia (Iran).
Ketika Nadir Syah digantikan Dinasti Qajar, imperium Persia di wilayah Turkestan dijadikan ajang perebutan kekuasaan oleh para penguasa Afghanistan, Usmani Turki, dan Rusia, hingga akhirnya Tentara Merah (Rusia) menganeksasi Kirghistan dan sebagian besar wilayah Turkestan pada 1865–1884.
Pada abad ke-18, berkat dakwah para pedagang muslim dan orang Uzbek Suni, orang Kirghiz menerima kedatangan Islam. Masa lalu mereka diperingati dalam sebuah epik Kirghiz raya, Manas.
Di Rusia sendiri, pada akhir abad ke-18, umat Islam telah mencapai jumlah antara 15–18 juta (terbesar kedua setelah penganut Gereja Ortodoks) dan telah memiliki sebuah “Majelis Agama Umat Islam” yang didirikan pada 1788 atas izin Kaisar Catherine II (Catherine Agung), bermarkas di Ufa, Provinsi Orenburg, Rusia. Majelis ini dipimpin oleh seorang mufti.
Pada 1 Mei 1917 majelis tersebut menyelenggarakan Kongres Umat Islam Rusia di Moskwa. Di samping menyatakan kesetiaan kepada pemerintah pusat, mereka menuntut otonomi bagi daerah yang berpenduduk mayoritas muslim dalam menyelenggarakan pemerintahan sendiri.
Angin revolusi yang berembus sejak Oktober 1917 menyebabkan berdirinya beberapa wilayah otonomi. Kirghistan dan Kazakhstan pada 1920 memperoleh otonomi sebagai republik di bawah Federasi Rusia, dan kemudian bergabung dalam Uni Soviet pada Desember 1936.
Setelah 1937, semua perwujudan masa lalu orang Kirghiz, yang diperingati dalam Manas, dilenyapkan. Masjid dan madrasah disamarkan sebagai museum dan gedung opera, sedangkan program sovietisasi dan rusianisasi mendominasi pendidikan orang Kirghiz. Tulisan Arab diganti Latin dan kemudian Sirilik (tulisan Rusia).
Hukum syariat dan hukum adat ditukar dengan hokum sipil Soviet; salat, ritus kematian, ziarah haji, serta khitan dilarang. Bahkan, pernikahan Islam, termasuk praktik tradisional, juga tidak diperbolehkan.
Pada 31 Agustus 1991, Kirghistan mengumumkan kemerdekaannya menyusul gagalnya kudeta para penganut komunis garis keras di Moskwa terhadap presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev. Sebagai tindak lanjut pernyataan kemerdekaan itu, Kirghistan pada 12 Oktober 1991 melakukan pemilihan umum, dan yang muncul sebagai presiden terpilih adalah Askar Akayev.
Pada 13 Desember 1991 presiden Kirghistan bersama empat pemimpin republik muslim yang lain (Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, dan Tajikistan) bertemu di ibukota Turkmenistan dan sepakat menandatangani suatu deklarasi tentang kesediaan mereka bergabung dalam CIS yang dibentuk oleh Rusia, Belarus, dan Ukraina, dengan status yang sama seperti negara pendiri persemakmuran itu. Deklarasi itu menyatakan bahwa persetujuan tentang pembentukan persemakmuran bersifat positif. Kirghistan secara resmi menyatakan keikutsertaannya pada CIS, 21 Desember 1991.
Presiden Kirghistan saat ini (2022) adalah Sadyr Japarov, yang menang telak dalam pemilihan presiden Januari 2021. Dia juga memperoleh kekuatan baru setelah para pemilih mengubah konstitusi dalam sebuah referendum. Japarov secara efektif memimpin pemerintahan, setelah Presiden Sooronbay Jeenbekov digulingkan dalam pemberontakan rakyat, Oktober 2020, yang melawan pemilihan parlemen yang diduga dicurangi.
Sebagai politisi oposisi nasionalis, Japarov pernah menghabiskan empat tahun di pengasingan selama pemerintahan Presiden Almazbek Atambayev dan penggantinya Jeenbekov. Japarov telah berjanji untuk menjadikan pemberantasan korupsi sebagai prioritas utamanya, dan untuk menjaga hubungan dekat dengan Rusia.
Islam di Kirghistan dipengaruhi konservatisme Kazakh. Kini Kirghistan mempunyai lebih dari dua ratus masjid. Pada akhir 1992, Bishkek dijadwalkan menambah enam buah masjid. Kirghistan juga mempunyai dua madrasah yang paling utama, yakni Madrasah Islam Bishkek dan Madrasah QaraQul.
Dalam perkembangan berikutnya, Kirghistan mendapat banyak bantuan dari negara Islam seperti Iran, Turki, dan Arab Saudi. Bantuan tersebut berupa pengadaan buku pengajaran Islam, bantuan dana bagi berbagai aktivitas Islam termasuk organisasi haji dan pembangunan masjid serta madrasah.
DAFTAR PUSTAKA
Benningsen, Alexandre dan Marie Broxup. Muslims of the Soviet Empire: A Guide. Bloomington: t.p., 1986.
Eickelman, D. F., ed. Russia’s Muslim Frontier: New Directions in Cross Cultural Analysis. Bloomington & Indianapolis: Indiana University Press, 1993.
Fierman, William, ed. Soviet Central Asia: The Failed Transformation. Boulder: t.p., 1991.
https://www.worldometers.info/world-population/kyrgyzstan-population/, diakses pada 5 April 2022.
https://www.bbc.com/news/world-asia-16186907, diakses pada 5 April 2022.
Muhammad Hasyim
Data telah diperbarui oleh Tim Redaksi Ensiklopediaislam.id (Maret 2022)