Usul Fikih, Kitab

Dalam kitab usul fikih dibahas teori yang digunakan ulama dalam mengistinbatkan (mengambil) hukum dari Al-Qur’an dan sunah, baik dengan menggunakan kaidah bahasa maupun dengan meneliti tujuan Syari‘ (Allah dan Rasul) dalam menetapkan hukum.

Usul fikih sebagai disiplin ilmu mulai dibukukan pada abad ke-2 H. Kitab usul fikih pertama adalah ar-Risalah yang disusun Imam Syafi‘i. Setelah itu bermunculanlah kitab-kitab usul fikih, baik berupa syarah (penjelasan) terhadap kitab usul fikih Imam Syafi‘i tersebut, maupun dalam bentuk tersendiri. Permasalahan yang dibahas dalam kitab usul fikih sejak ar-Risalah sampai pada kitab usul fikih kontemporer berkisar pada:

(1) pengertian, ruang lingkup, dan tujuan usul fikih;

(2) lafal-lafal yang digunakan Syari‘ dalam Al-Qur’an dan sunah, seperti lafal hakikat, majas, umum, khusus, mutlak, muqayyad (terbatas), mujmal (samar), mufassar (yang ditafsirkan), muhkam (yang pasti), mutasyabihat, dan takwil;

(3) Masalah ijtihad, taklid, dan talfiq;

(4) metode yang digunakan dalam berijtihad, seperti kias, istihsan, istislah, istishab, dan sadd adz-dzari‘ah; serta

(5) cara yang ditempuh untuk menyelesaikan dalil-dalil yang bertentangan. Ada juga kitab usul fikih yang menambahkan uraian tentang makna huruf (ma‘ani al-huruf), seperti ‘an, ‘ala, fi, man, min, haula, qabla, kaifa, la, laisa, lada, kam, hal, la siyyama, dan idza, dalam kaitannya dengan penetapan hukum.

Ada beberapa aliran dalam penulisan kitab usul fikih, yaitu aliran Jumhur dan Mutakalimin, aliran Fukaha, aliran yang menggabungkan teori usul fikih aliran Jumhur dan Mutakalimin dengan aliran Fukaha, dan aliran yang menyusun kitab usul fikih dengan cara tersendiri.

Aliran Jumhur dan Mutakalimin terdiri atas ulama Mazhab Syafi‘i, Maliki, dan Hanbali, sedangkan aliran Fukaha adalah aliran ulama Mazhab Hanafi. Aliran Jumhur dan Mutakalimin dalam menyusun kaidah usul fikih berpatokan langsung kepada Al-Qur’an dan sunah, kemudian baru menerapkan teori yang mereka susun tersebut pada kenyataan yang ada.

Dengan demikian, aliran ini tidak memperhatikan dan tidak terpengaruh oleh fenomena sosial yang ada dalam menyusun teori usul fikih. Sementara aliran Fukaha memulai teorinya dengan menganalisis permasalahan parsial yang terjadi dalam kenyataan, kemudian dari analisis ini diciptakan teori atau kaidah usul fikih.

Aliran Jumhur dan Mutakalimin.

Kitab-kitab usul fikih yang mengikuti aliran Jumhur dan Mutakalimin antara lain sebagai berikut:

(1) Ar-Risalah. Pada awalnya kitab ini diberi nama oleh Imam Syafi‘i dengan Kitabi (Kitabku). Penamaan kitab ini dengan ar-Risalah dilakukannya ketika ia mengirimkan kitab ini kepada Abdurrahman bin Mahdi (w. 198 H/814 M), salah seorang pejabat Dinasti Abbasiyah.

Sejak saat itu kitab ini lebih dikenal dengan nama ar-Risalah. Kemudian Imam Syafi‘i menulis ulang kitab ini ketika ia berada di Mesir dan menjadikannya pengantar kitab fikihnya, al-Umm. Kitab ar-Risalah, kitab usul fikih monumental, dijadikan rujukan ulama fikih dan usul fikih sampai sekarang dan telah beberapa kali dicetak ulang.

Kitab ini telah disyarah beberapa pakar usul fikih, antara lain Imam Abu Bakar as-Sairafi (w. 330 H/942 M), Imam Abu al-Walid an-Naisaburi Muhammad bin Abdillah (w. 365 H/976 M), Imam Muhammad bin Ali al-Qaffal asy-Syasyi (w. 365 H/976 M), Imam Abu Bakar al-Jawqi Muhammad bin Abdillah (w. 388 H/998 M), Imam Abdul Ma’ali al-Juwaini, dan Syekh Ahmad Muhammad Syakir, ahli fikih dan usul fikih Mesir yang diterbitkan oleh Matba‘ah Mustafa al-Babi al-Halabi di Mesir (1358 H/1940 M).

(2) At-Ta‘rif wa al-Irsyad fi Tartib turuq al-Ijtihad, disusun oleh Abu Bakar Muhammad al-Baqillani, yang lebih dikenal dengan al-Baqillani (w. 403 H/1013 M), ahli fikih Mazhab Maliki. Kitab ini masih berbentuk manuskrip di Perpustakaan al-Muniriyah, Cairo, Mesir.

(3) Al-Luma‘, oleh Imam Abu Ishak Ibrahim bin Ali bin Yusuf al-Firuzabadi asy-Syirazi (w. 476 H/1083 M), ahli fikih Mazhab Syafi‘i. Kitab yang disusun dalam bentuk sederhana dan ringkas ini telah beberapa kali dicetak ulang.

(4) Al-Qawati‘, oleh Abu Muzaffar Mansur bin Muhammad bin as-Sam’ani (w. 489 H/1095 M), ahli fikih Mazhab Syafi‘i yang semula bermazhab Ha­nafi. Kitab ini masih berbentuk manuskrip di Perpustakaan az-Zahiriyah di Damascus.

(5) Al-Burhan fi Usul al-Fiqh, oleh Imam Abdul Ma’ali al-Juwaini, yang dikenal dengan julukan Imam Haramain.

(6) Al-‘Amd, oleh Abdul Jabbar al-Mu’tazili (w. 415 H), teolog dan ahli fikih Muktazilah. Kitab ini terdiri atas dua jilid dan telah beberapa kali dicetak ulang. Ia juga menulis kitab usul fikih al-Mugni (Penyempurna) yang terdiri dari 23 jilid.

(7) Al-Mu‘tamad fi Usul al-Fiqh, oleh Abu al-Husain Muhammad at-Tayyib al-Bisri (w. 436 H/1044 M), ahli fikih dan kalam Mazhab Syafi‘i. Kitab ini terdiri dari dua jilid dan telah beberapa kali dicetak ulang, antara lain diterbitkan Ma’had al-Ilmi al-Fransi di Damascus (1964).

(8) Al-Mankhul min Ta‘liqat al-Usul, oleh Imam al-G-hazali. Kitab ini telah dikomentari Muhammad Hasan Hito, ahli usul fikih Universitas al-Azhar, Mesir, dan diterbitkan Dar al-Fikr, Damascus (1400 H/1980 M).

(9) Syifa’ al-Galil i Bayan Masalik at-Ta‘lil, oleh Imam al-Ghazali. Kitab ini (dua jilid) merupakan rangkaian kitab usul fikihnya setelah al-Mankhul dan manuskripnya terdapat di Perpustakaan McGill, Montreal, Canada.

(10) Al-Mustasfa fi ‘Ilm al-Usul, oleh Imam al-Ghazali. Kitab ini merupakan rangkaian dari dua kitab usul fikihnya terdahulu dan ketiganya merupakan satu kesatuan yang utuh. Apabila suatu informasi tidak ditemukan pada al-Mankhul, harus dicari pada Syifa’ al-Galil dan al-Mustasfa. Ketiga kitab usul fikih ini termasuk kitab usul fikih standar yang menjadi bahan rujukan bagi para ahli fikih dan usul fikih. Kitab al-Mustasfa terdiri dari dua jilid besar dan telah beberapa kali dicetak ulang.

(11) Raudah an-Nazir wa Jannah al-Munazir, oleh Ibnu Qudamah. Kitab satu jilid ini membahas seluruh permasalahan usul fikih dan banyak merujuk kepada kitab-kitab usul fikih Imam al-Ghazali. Kitab ini menjadi kitab usul fikih standar (utama) dalam Mazhab Hanbali dan telah beberapa kali di­ cetak ulang, antara lain oleh Matba‘ah as-Salafiyah di Cairo, Mesir, dan Penerbit Universitas Islam Imam Muhammad Ibnu Sa‘ud di Riyadh, Arab Saudi (1397 H/1977 M).

(12) Al-Mahtsul fi ‘Ilm Usul al-Fiqh, oleh Fakhruddin ar-Razi. Dalam kitab ini, ar-Razi meng­gabungkan empat kitab usul fikih terpenting dalam aliran Jumhur dan Mutakalimin, yaitu al-Burhan fi Usul al-Fiqh oleh Imam al-Juwaini, al-Mustasfa fi ‘Ilm al-Usul oleh Imam al-Ghazali, al-‘Amd oleh Abdul Jabbar al-Mu’tazili, dan al-Mu‘tamad fi Usul al-Fiqh oleh Abu al-Husain Muhammad at-Tayyib al-Bisri.

Kitab al-Mahsul terdiri dari dua jilid besar dan telah beberapa kali dicetak ulang. Kitab ini termasuk kitab usul fikih terpenting dalam aliran Jumhur dan Mutakalimin dan telah disyarah beberapa ulama sesudahnya, antara lain Syihabuddin Ahmad bin Idris yang lebih dikenal dengan al-Qarafi (w. 684 H/1285 M), ahli fikih Mazhab Maliki, dengan judul Syarh Tanqih al-Fusul; dan Syihabuddin al-Asfahani (w. 688 H/1270 M) dengan judul sama seperti kitab aslinya.

Kemudian ada juga ulama dari kalangan Jumhur dan Mutakalimin yang meringkas kitab ini, yaitu Imam Taqiyuddin al-Armawi (w. 672 H/1274 M)  dengan ringkasannya berjudul Tahsil al-Mahsul dan Nasiruddin Abu al-Khair Abdullah bin Umar al-Baidawi (w. 685 H/1282 M) dengan ringkasannya berjudul Minhaj al-Wusul ila ‘Ilm al-Usul. Pada 1979 al-Mahsul dikomentari Taha Jabir Fayadh al-Ulwani, guru besar usul fikih Universitas Islam Imam Muhammad Ibnu Sa‘ud di Riyadh.

(13) Syarh Tanqih al-Fusul, oleh Imam Syihabuddin Ahmad bin Idris (al-Qarafi). Kitab ini merupakan ringkasan dari kitab Tanqih al-Fusul fi Ikhtisar al-Mahsul min al-Usul yang merupakan ringkasan dari kitab al-Mahsul fi ‘Ilm Usul al-Fiqh karya Fakhruddin ar-Razi.

Kitab ini merupakan kitab usul fikih paling ringkas dalam aliran Jumhur dan Mutakalimin. Menurut Muhammad Mustafa az-Zuhaili, guru besar fikih Universitas Damascus, kitab ini dijadikan rujukan penting di berbagai perguruan Islam di Timur Tengah. Kitab ini pertama kali diterbitkan di Tunis dan kemudian di Cairo (1393 H/1973 M) dengan mendapat komentar dari Taha Abdur Ra‘uf Sa‘ad, ahli fikih Mesir.

(14) Al-Ihkam fi Usul al-Ahkam (Penyempurna­an dalam Dasar-Dasar Hukum), oleh Imam al-Amidi (551 H/1156 M–631 H/1233 M), ahli fikih Mazhab Syafi‘i. Kitab usul fikih ini merupakan ringkasan dari tiga kitab sebelumnya, yaitu al-Burhan fi Usul al-Fiqh karya Imam al-Juwaini, al-Mustasfa fi ‘Ilm al-Usul karya Imam al-Ghazali, dan al-Mu‘tamad fi Usul al-Fiqh karya Abu al-Husain Muhammad at-Tayyib al-Bisri.

Kitab yang terdiri dari empat jilid ini telah beberapa kali dicetak ulang, antara lain oleh penerbit Mu‘assasah an-Nur di Riyadh, Arab Saudi, dan Matba‘ah Mustafa al-Babi al-Halabi di Mesir (1387 H/1967 M), dengan dikomentari Syekh ar-Razzaq Afifi, ahli usul fikih Mesir.

Kitab ini kemudian diringkas Imam Abi Amr Usman bin Umar, yang dikenal dengan nama Ibnu Hajib (570 H/1147 M–646 H/1248 M), ahli fikih Mazhab Maliki, dengan judul Muntaha as-sul wa al-‘Amal fi ‘Ilmai al-Usul wa al-Jidal.

(15) Mukhtasar al-Muntaha, oleh Ibnu Hajib dan merupakan ringkasan dari kitab sebelumnya, Muntaha as-sul wa al-‘Amal fi ‘Ilmai al-Usul wa al-Jidal. Di kalangan ahli fikih dan usul fikih, Mukhtasar al-Muntaha lebih dikenal dengan nama Mukhtasar Ibn al-hajib.

Kitab ini termasuk kitab usul fikih populer, sehingga banyak ulama sesudahnya memberi komentar dan penjelasan, seperti syarah yang disusun Adhaddin Abdurrahman al-Iji (w. 756 H/1355 M), Qutubuddin asy-Syirazi, dan Syamsuddin Mahmud bin Abdurrahman al-Asfahani (w. 749 H/1348 M). Kitab ini dicetak pertama kali oleh Matba‘ah Kurdistan, Mesir (1326 H/1908 M), dan kemudian Matba‘ah al-Amiriyah, Mesir (1346 H/1927 M).

(16) Al-‘Uddah fi Usul al-Fiqh, oleh Abu Ya‘la Muhammad bin Husain al-Farra‘ al-Hanbali (380 H/990 M–458 H/1065 M), ahli fikih Mazhab Hanbali. Kitab usul fikih pertama dalam Mazhab Hanbali ini banyak menguraikan teori usul fikih yang digunakan Imam Hanbali dan membandingkannya dengan teori usul fikih imam mazhab lainnya.

(17) I‘lam al-Muwaqqi‘in ‘an Rabb al-‘Alamin (Pemberitahuan tentang Tuhan Semesta Alam), oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Kitab ini merupakan kitab rujukan dalam Mazhab Hanbali yang secara luas membahas berbagai teori usul fikih dalam Mazhab Hanbali dan membandingkannya dengan teori usul fikih mazhab lainnya.

Kitab ini terdiri dari empat jilid dan telah disyarah tiga ahli usul fikih, yaitu Muhammad Muhyiuddin Abdul Hamid (diterbitkan Dar al-Fikr, Beirut, 1347 H/1955 M), Syekh Abdurrahman al-Wakil (Dar al-Kutub al-Hadisah, Cairo 1389 H/1969 M), dan Taha Abdur Ra‘uf Sa‘ad (Dar al-Jail, Beirut, 1973).

(18) Jam‘ al-Jawami‘, oleh Imam Tajuddin Abdul Wahhab bin Ali bin Abdul Kafi as-Subki. Kitab ini merupakan ringkasan dari dua kitab usul fikih, yaitu Mukhtasar Ibn al-hajib (Mazhab Maliki) dan al-Usul al-Baidawi (Mazhab Syafi‘i).

Selain disyarah penulisnya sendiri dengan judul Man‘ al-Mawani‘, kitab ini juga disyarah ulama Mazhab Syafi‘i lainnya, yaitu Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahalli (w. 864 H/1460 M) dengan judul hasyiyah al-Bannani ‘ala Jam‘ al-Jawami‘. Kitab ini diterbitkan Dar al-Fikr, Beirut (1402 H/1982 M), dalam dua jilid.

Rangkaian kitab usul fikih dalam aliran Jumhur dan Mutakalimin yang disebut di atas, menurut Mustafa Sa‘id al-Khin, guru besar fikih dan usul fikih Universitas Damascus, mengacu kepada kitab induk ar-Risalah oleh Imam asy-Syafi‘i, al-Mu‘tamad fi Usul al-Fiqh oleh Imam Abu al-Husain Muhammad at-Tayyib al-Bisri, al-Burhan fi Usul al-Fiqh oleh Imam al-Juwaini, dan al-Mustasfa fi ‘Ilm al-Usul oleh Imam al-Ghazali.

Berbeda dengan mazhab-mazhab yang ada dalam fikih, Mazhab Syafi‘i, Maliki, dan Hanbali dalam teori usul fikih berada dalam satu aliran yang disebut Jumhur dan Mutakalimin.

Aliran Fukaha.

Kitab-kitab usul fikih yang mengikuti aliran Fukaha antara lain sebagai berikut:
(1) Ma’akhidz asy-Syara’i‘, oleh Imam Abu Mansur Muhammad al-Maturidi. Kitab ini masih berbentuk manuskrip dan merupakan kitab usul fikih pertama yang disusun dalam Mazhab Hanafi.

(2) Ar-Risalah al-Karkhi fi al-Usul, oleh Imam Abu al-Hasan Ubaidillah bin Hasan al-Karkhi (260 H/874 M–340 H/952 M), ahli fikih Mazhab Hanafi. Kitab ini pun masih ber-bentuk manuskrip.

(3) Usul al-Jassas, oleh Imam Abu Bakar Ahmad bin Ali ar-Razi al-Jassas (305 H/917 M–370 H/980 M), ahli fikih Mazhab Hanafi. Kitab ini telah dicetak berulang kali dan merupakan kitab usul fikih standar, bukan saja di kalangan Mazhab Hanafi, tetapi juga bagi para ahli usul fikih modern. Kitab ini termasuk salah satu rujukan di beberapa perguruan tinggi Islam di Timur Tengah.

(4) Taqwim al-‘Adillah, oleh Imam Ubaidillah bin Umar Abu Zaid ad-Dabusi (w. 430 H/1039 M), tokoh fikih Mazhab Hanafi terkemuka, dan telah disyarah Imam Ali Muhammad al-Bazdawi (400 H/1010 M–482 H/1089 M), ahli fikih Hanafi. Kitab ini telah dicetak ulang beberapa kali, di antaranya oleh Matba‘ah al-Amiriyah, Cairo, Mesir.

(5) Kanz al-Wusul ila Ma‘rifah al-Usul, oleh Imam Ali Muhammad al-Bazdawi. Kitab satu jilid ini telah disyarah oleh Alauddin Abdul Aziz al-Bukhari (w. 730 H/1330 M) dalam empat jilid dengan judul Kasyf al-Asrar. Kitab usul fikih ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam Mazhab Hanafi. Kitab ini diterbitkan pertama kali 1307 H/1889 M dan dicetak ulang pada 1394 H/1974 M oleh Dar al-Kitab al-‘Arabi, Beirut.

(6) Usul as-Sarakhsi, oleh Imam Muhammad bin Ahmad bin Sahl Syams al-A‘immah as-Sarakhsi (w. 483 H/1090 M), ahli fikih Mazhab Hanafi. Kitab ini termasuk kitab rujukan utama dalam usul fikih aliran Fukaha (Mazhab Hanafi) dan dicetak pertama kali di Hyderabad, India, dalam dua jilid. Kitab ini kemudian diterbitkan kembali oleh Dar al-Ma’rifah, Beirut (1397 H/1973 M), dan Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut (1413 H/1993 M).

(7)  Al-Mugni fi Usul al-Fiqh, oleh Jalaluddin Muham-mad bin Umar bin Muhammad al-Khabazi al-Hanafi (610 H/1213 M–671 H/1272 M), ahli fikih Mazhab Hanafi. Kitab ini merupakan kitab usul fikih paling ringkas dalam Mazhab Hanafi, tetapi memuat seluruh permasalahan usul fikih.

Oleh sebab itu, beberapa ulama Hanafi telah mensyarah kitab ini, di antaranya Mansur bin Ahmad al-Khawarizmi (w. 705 H/1306 M), Ali bin Mansur al-Hanafi al-Madisi (w. 746 H), Ahmad bin Ibrahim al-Aynatabi (w. 767 H/1366 M), Muhammad bin Ahmad al-Qanuwi (w. 770 H/1369 M), dan Umar bin Ishaq al-Ghaznawi (w. 773 H/1372 M). Kitab ini dikomentari Muhammad Mazhar Baqa, ahli fikih, dan diterbitkan­ oleh Pusat Kajian Ilmiah Fakultas Syariah Universitas Umm al-Qura Mekah al-Mukarramah (1403 H/1983 M).

(8) Manar al-Anwar, oleh Abu al-Barakat Abdullah­ bin Ahmad bin Mahmud an-Nasafi (w. 710 H/1310 M), ahli fikih Mazhab Hanafi.

Kitab ini merupakan kitab standar dalam usul fikih Hanafi dan telah disyarah penyusunnya sendiri dengan judul Kasyf al-Asrar, serta oleh beberapa ulama Mazhab Hanafi, antara lain Izzaddin Abdul Latif bin Abdul Aziz, yang populer dengan nama Ibnu Malik (w. 885 H/1480 M), Abdurrahman bin Abu Bakar al-Aini (w. 893 H/1488 M), Sa’aduddin Mahmud ad-Dahlawi (w. 891 H/1486 M), Muhammad bin Ahmad al-Qa-nuwi (w. 770 H/1369 M), Muhammad bin Mahmud al-Babarti (w. 786 H/1384 M), Syekh Mustafa bin Bir Ali bin Muhammad yang populer dengan julukan Azmi Zadah (w. 1040 H/1630 M), serta Zainuddin bin Nujaim al-Misri (w. 970 H/1563 M) dengan judul Fath al-Gaffar bi Syarh al-Manar yang menjadi bahan rujukan di Fakultas Syariah Universitas al-Azhar, Cairo, Mesir, dan diterbitkan Mustafa al-Babi al-Halabi, Mesir (1355 H/1936 M) dalam dua jilid. Kitab Manar al-Anwar telah beberapa kali dicetak ulang, di antaranya di Cairo 1306 H/1888 M dan 1328 H/1910 M (1 jilid) dan diterbitkan lagi oleh Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, 1406 H/1986 M (2 jilid).

Aliran yang Menggabungkan Aliran Jumhur/Mutakalimin dengan Aliran Fukaha.

Kitab usul fikih yang termasuk dalam aliran ini sebagai berikut:

(1) Badi‘ an-Nizam al-Jami‘ bain Usul al-Bazdawi wa al-Ihkam, oleh Imam Muzaffaruddin Ahmad bin Ali al-Ba’labaki yang populer dengan julukan Ibnu as-Sa’ati (w. 694 H/1294 M), ahli fikih Mazhab Hanafi.

Kitab ini merupakan ringkasan dari kitab Kanz al-Wusul ila Ma‘rifah al-Usul karya Imam al-Bazdawi (aliran Fukaha dari Mazhab Hanafi) dan kitab al-Ihkam fi Usul al-Ahkam karya Imam al-Amidi (aliran Jumhur dan Mutakalimin dari Mazhab Syafi‘i; w. 631 H/1233 M). Kitab ini kemudian disyarah beberapa ulama usul fikih, baik dari kalangan Jumhur dan Mutakalimin maupun Fukaha, di antaranya Amir al-Haj at-Tibrizi (w. 736 H/1336 M), Usman al-Kurdi (w. 738 H/1338 M), Syamsuddin Mahmud bin Abdurrahman al-Asfahani (w. 749 H/1348 M), dan Abu Hafs al-Ghaznawi al-Hindi (w. 773 H/1372 M). Kitab ini masih berbentuk manuskrip di Perpustakaan al-Muniriyah, Cairo, Mesir.

(2) Tanqih al-Usul, oleh Sadr asy-Syari’ah Ubaidillah bin Mas‘ud al-Mahbubi (w. 747 H/1346 M). Kitab ini merupakan ringkasan dari kitab usul fikih karya Imam al-Bazdawi (Kanz al-Wusul ila Ma‘rifah al-Usul), Fakhruddin ar-Razi (al-Mahsul fi ‘Ilm Usul al-Fiqh), dan Abi Amr Usman bin Umar atau Ibnu Hajib, w. 646 H/1284 M, (Muntaha as-sul wa al-‘Amal fi ‘Ilmai al-Usul wa al-Jidal).

Kitab usul fikih standar dalam Mazhab Hanafi ini disyarah penulisnya sendiri dengan judul at-Tausih fi hill Gawamid at-Tanqih. Kitab Tanqih al-Usul, yang dikomentari oleh at-Taftazani (w. 791 H/1389 M) dengan judul at-Talwih fi Kasyf haqa’iq at-Tanqih, terbit dalam 2 jilid. Selain itu, kitab ini juga terbit dalam 3 jilid (juga dengan komentar at-Taftazani) oleh Percetakan al-Khairiyah, Mesir (1324 H/1906 M).

(3) At-Tahrir fi Usul al-Fiqh, oleh Kamaluddin Muhammad bin Abdul Wahid yang populer dengan sebutan Ibnu Humam (750 H/1349 M–808 H/1405 M), ahli fikih Hanafi.

Kitab ini disyarah beberapa ahli usul fikih Mazhab Hanafi, di antara­nya­ oleh murid Ibnu Humam sendiri, Muhammad bin Muhammad Amir al-Hajj (w. 879 H/1474 M) dengan judul at-Taqrir wa at-Tahbir; Muhammad Amin yang populer dengan sebutan Amir Bad Syah, ahli fikih Mazhab Hanafi, dengan judul Taisir at-Tahrir; dan Zainuddin bin Nujaim (w. 970 H/1563 M). Kitab ini dicetak bersama dengan syarah Taisir at-Tahrir dalam 4 jilid oleh Mustafa al-Babi al-Halabi, Mesir (1350 H/1931 M).

(4) Fawatih ar-Rahamut oleh Abdul Ali Muhammad bin Nizamuddin Muhammad al-Ansari, ahli mantik dan fikih Hanafi. Uraian dalam kitab ini, selain menggabungkan teori Jumhur dan Mutakalimin dengan teori Fukaha, juga meng-gabungkan Al-Qur’an dan sunah dengan teori mantik.

Kitab yang disyarah oleh Muhibbullah bin Abdul Syakur al-Bahari (w. 1119 H/1706 M) dengan judul Musallam ats-Subut, ini dicetak bersama-sama dengan kitab al-Mustasfa fi ‘Ilm al-Usul di atas dalam dua jilid besar dan diterbitkan Matba‘ah al-Amiriyah, Mesir (1324 H/1906 M), serta Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut (1403 H/1983 M).

(5) Mukhtasar min Qawa‘id al-‘Ala’i wa Kalam al-Asnawi oleh Abi as-Sana‘ Mahmud bin Ahmad al-Hamawi al-Fayumi yang lebih populer dengan sebutan Ibnu Khatib ad-Dahsyah (w. 834 H/1431 M), ahli fikih Mazhab Syafi‘i.

Kitab ini diringkas dari kitab-kitab usul fikih, yaitu al-Majmu‘ al-Mudzhab fi Qawa‘id al-Madzhab oleh Salahuddin al-Ala‘i (w. 761 H/1360 M), at-Tamhid oleh al-Asnawi (w. 772 H/1371 M), dan al-Kaukab ad-Durri yang juga disusun al-Asnawi. Kitab Mukhtasar kemudian dikomentari Syekh Mustafa Mahmud al-Banjuwani, ahli fikih, dan dicetak di Percetakan al-Jumhuriyah, Mosul (1984).

Selain kedua corak penulisan di atas, terdapat corak penulisan yang menggabungkan antara bahasan usul fikih dan fikih. Kitab-kitab tersebut adalah sebagai berikut.

(1) Takhrij al-Furu‘ ‘ala al-Usul oleh Syihabuddin Mahmud bin Ahmad az-Zunjani (w. 656 H/1258 M). Selain menggabungkan bahasan usul fikih dengan fikih, kitab ini juga menggabungkan teori Jumhur dan Mutakalimin dengan teori Fukaha. Kitab ini telah disyarah Muhammad Adib Salih (guru besar fikih, usul fikih, dan pakar hadis Universitas Damascus) dan diterbitkan oleh Mu‘assasah ar-Risalah, Beirut (1398 H/1978 M).

(2) Miftah al-Wusul ila Bina’ al-Furu‘ ‘ala al-Usul oleh Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad al-Maliki at-Tilimsani (w. 771 H/1370 M), ahli fikih Mazhab Maliki. Kitab yang dikomentari oleh Syekh Abdul Wahhab Abdul Latif (guru besar usul fikih Universitas al-Azhar, Mesir) ini juga membandingkan teori usul fikih Jumhur dan Mutakalimin dengan teori Fukaha. Kitab ini diterbitkan Mustafa al-Babi al-Halabi, Mesir, namun tidak diketahui tahun terbitnya.

(3) At-Tamhid fi Takhrij al-Furu‘ ‘ala al-Usul oleh Jamaluddin Abdurrahim bin al-Hasan al-Qursyi al-Asnawi. Kitab ini selain membahas fikih dan usul fikih, juga menggabungkan teori usul fikih Jumhur dan Mutakalimin dengan teori usul fikih Fukaha. Kitab yang berulang kali dicetak (di antaranya di India dan Mekah) ini dikomentari Muhammad Hasan Hito, dan diterbitkan oleh Maktabah an-Nahdah al-Arabiyah Mekah al-Mukarramah (1387 H/1967 M) dan Mu‘assasah ar-Risalah, Beirut (1400 H/1980 M).

(4) Al-Wusul ila Qawa‘id al-Usul oleh Syekh Muhammad bin Abdillah bin Ahmad al-Khatib at-Tamartasyi (w. 1004 H/1596 M), ahli fikih Mazhab Hanafi. Kitab ini telah berulang kali dicetak, di antaranya di Dar al-Kitab al-‘Arabi (Mesir) dan Dar al-Fikr (Beirut).

(5) Al-Qawa‘id wa al-Fawa’id al-Usuliyyah oleh Ali bin Muhammad bin Ali bin Abbas bin Syaiban al-Ala‘ al-Ba’li yang populer dengan sebutan Ibnu Lahham (752 H/1351 M–803 H/1401 M), ahli fikih Mazhab Hanbali. Kitab ini telah dikomentari Syekh Muhammad Hamid al-Faqi, ahli usul fikih Mesir, dan diterbitkan oleh as-Sunnah al-Muhammadiyah, Mesir, serta Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut (1403 H/1983 M).

(6) Kasyf al-Fawa’id min Tamhid al-Qawa‘id, oleh seorang ahli usul fikih Syiah 968 H/1561 M yang tidak diketahui namanya. Kitab ini masih berbentuk manuskrip di Dar al-Kutub al-Misriyah, Mesir, dan memuat uraian gabungan antara fikih dan usul fikih.

Sementara itu kitab usul fikih yang disusun tanpa mengikuti aliran-aliran di atas adalah sebagai berikut.

(1) Irsyad al-Fuhul ila Tahqiq al-haqq min ‘ilm al-Usul, oleh Imam Muhammad bin Ali asy-Syaukani. Kitab ini oleh ulama fikih dan usul fikih modern dianggap sebagai kitab usul fikih yang representatif, karena Imam Syaukani mengemukakan teori-teori usul fikih dan mengaplikasikannya dalam berbagai permasalahan parsial, diiringi dengan perbedaan pendapat ulama tanpa penekanan kepada suatu mazhab. Kitab ini telah beberapa kali dicetak ulang, di antaranya oleh Mustafa al-Babi al-Halabi, Mesir (1356 H/1937 M).

(2) Usul Fiqh al-Ja‘fari, oleh Muhammad Abu Zahrah (ahli fikih, usul fikih, dan kalam) dan diterbitkan oleh Jami‘ah ad-Duwal al-‘Arabiyah, Cairo (1955). Dalam kitab ini ia menguraikan teori-teori usul fikih Syiah dan usul fikih Ja‘fari yang merupakan salah satu cabang dari Syiah.

Al-Ihkam fi Usul al-Ahkam, oleh Ibnu Hazm sesuai dengan prinsip Mazhab az-Zahiri yang tidak memakai kias sebagai salah satu metode mengeluarkan hukum dari nas. Ia mengembangkan ijtihadnya dengan teori yang disebutnya sebagai dalil. Salah satu bentuk teori dalil tersebut adalah jika nas berbicara tentang satu kata atau kalimat, berarti segala yang terkait dengan kata atau kalimat tersebut termasuk ke dalam nas.

Misalnya, dikatakan bahwa manusia itu hidup Maka seluruh yang terkait dengan manusia, seperti ia ma­kan, berjalan, tidur, dan bekerja, termasuk ke dalam­ kata “manusia” itu sendiri. Dengan demikian,­ seorang mujtahid, menurut Ibnu Hazm, tidak perlu menggunakan kias atau analogi, ka-rena landasan analogi tersebut tidak ada di dalam Al-Qur’an atau sunah.

(3) Kitab al-Ihkam fi Usul al-Ahkam terdiri atas 4 jilid 8 juz dan telah beberapa kali dicetak ulang, di antaranya diterbitkan oleh Dar al-Fikr (Beirut), Dar al-Kutub al-Ilmiyah (Beirut), dan Mustafa al-Babi al-Halabi (Mesir).

(4) Al-Muwafaqat fi Usul asy-Syari‘ah, oleh Imam asy-Syatibi. Kitab ini berbeda dengan kitab usul fikih sebelumnya yang lebih banyak menekankan pembahasan dari kaidah bahasa. Imam asy-Syatibi membahas secara mendalam persoalan maqasid asy-syari‘ah (tujuan syari‘ dalam menetapkan hukum) dan teori usul fikih yang berkaitan dengan lafal yang digunakan syari‘, sehingga mayoritas pakar usul fikih kontemporer melihat teori usul fikih asy-Syatibi sebagai teori yang memiliki corak dan warna tersendiri di kalangan Jumhur/Mutakalimin dan Fukaha.

Kitab ini terdiri dari empat jilid dan telah dikomentari dua ahli usul fikih Mesir, Abdullah Darraz (w. 1351 H/1932 M) dan Hasanain Muhammad Makhluf dengan judul al-Muwafaqat fi Usul al-Ahkam. Kitab ini banyak menjadi objek penelitian untuk disertasi doktor, tidak saja di Timur Tengah dan Indonesia, tetapi juga di Eropa dan Amerika Serikat. Bagi ulama usul fikih dan peminat usul fikih di zaman modern, teori usul fikih Imam asy-Syatibi ini dianggap paling kondusif dalam pengembangan hukum Islam saat ini. Kitab ini telah beberapa kali dicetak ulang, di antaranya oleh Dar al-Kutub al-Arabi (Mesir), Mustafa al-Babi al-Halabi (Mesir), dan Dar al-Ma’rifah (Beirut).

Kitab Usul Fikih Modern.

Kitab usul fikih modern pada umumnya sudah menggabungkan teori usul fikih Jumhur dan Mutakalimin dengan teori usul fikih Fukaha. Di samping itu, pembahasannya tidak hanya mengenai seluruh topik bahasan usul fikih, tetapi juga banyak di antaranya yang membahas satu teori usul fikih saja, seperti teori kias, ijmak (konsensus), dan ‘urf (adat kebiasaan). Kitab-kitab tersebut adalah sebagai berikut.

(1) Al-Madkhal ila ‘Ilm Usul al-Fiqh, oleh Muhammad Ma‘ruf ad-Dawalibi, guru besar usul fikih Universitas Damascus. Kitab yang memuat seluruh permasalahan usul fikih ini diterbitkan oleh Dar al-‘Ilm li al-Malayin, Beirut (1385 H/1965 M) dalam satu jilid.

(2) Tashil al-Usul ‘ala Qawa‘id al-Usul, oleh Muhammad Amin Suwaid ad-Dimasyqi (w. 1355 H), guru besar usul fikih Universitas Damascus dan mantan mufti Suriah. Di samping menguraikan permasalahan usul fikih secara ringkas, ia juga menguraikan berbagai pengertian yang dikandung oleh huruf-huruf ma‘ani, seperti min (dari), man (siapa), ‘ala (atas), ila (ke), hal (apakah), limadza (kenapa), dan kaifa (bagaimana) yang banyak digunakan dalam Al-Qur’an dan sunah. Kitab ini telah dikomentari Mustafa Sa‘id al-Khin, dan diterbitkan oleh Dar al-Qalam Damascus (1412 H/1991 M).

(3) Usul al-Fiqh, oleh Imam Muhammad Abu Zahrah. Kitab ini membahas permasalahan usul fikih secara lengkap dan telah beberapa kali dicetak ulang, di antaranya oleh Dar al-Fikr al-‘Arabi, Mesir (1377 H/1958 M). Kitab ini juga telah diterjemahkan dan diterbitkan ke dalam bahasa Indonesia 1994.

(4)  Usul at-Tasyri‘ al-Islami, oleh Ali Hasaballah, guru besar usul fikih Universitas Cairo. Kitab ini membahas permasalahan usul fikih secara lengkap dan telah beberapa kali dicetak ulang, di antaranya oleh Dar al-Ma‘arif, Mesir, 1396 H/1976 M (cetakan ke-5).

(5) ‘Ilm Usul al-Fiqh dan Masadir at-Tasyri‘ fi ma la Nassa fih, keduanya oleh Abdul Wahhab Khallaf (l. 1888), guru besar usul fikih Universitas Cairo, Mesir.

(6) Al-Manahij al-Usuliyyah fi al-Ijtihad bi ar-Ra’y, disusun oleh Fathi ad-Duraini, ahli fikih dan usul fikih. Kitab yang menguraikan kebebasan akal manusia dalam berijtihad dengan menggunakan teori usul fikih ini diterbitkan pertama kali oleh Dar al-Kitab al-Hadis, Damascus (1395 H/1975 M).

(7) Usul al-Fiqh al-Islami, oleh Wahbah az-Zuhaili (guru besar fikih dan usul fikih Universitas Damascus). Kitab yang terdiri atas dua jilid ini diterbitkan pertama kali oleh Dar al-Fikr, Damas­cus, (1984) dan merupakan pengembangan dari kitab al-Wasith fi Usul al-Fiqh al-Islami karya Wahbah az-Zuhaili yang hanya membahas sebagian dari permasalahan usul fikih.

(8) Nazariyyah al-Maslahah fi al-Fiqh al-Islami, oleh Husain Hamid Hasan, guru besar usul fikih Universitas Umm al-Qura, Mekah. Kitab ini membahas konsep kemaslahatan dalam berbagai pandangan ulama usul fikih, baik dari aliran Jumhur dan Mutakalimin maupun dari aliran Fukaha. Kitab satu jilid ini diterbitkan oleh Dar an-Nahdah al-‘Arabiyah, Mekah (1971).

(9) Al-Wajiz fi Usul al-Fiqh, oleh Abdul Karim Zaidan, ahli usul fikih Universitas Baghdad, Irak, dan diterbitkan oleh Mu‘assasah ar-Risalah, Beirut (1987). Kitab ini hanya satu jilid, dan membahas seluruh permasalahan usul fikih.

(10) Atsar al-Ikhtilaf fi al-Qawa‘id al-Usuliyyah fi Ikhtilaf al-Fuqaha’, oleh Mustafa Sa‘id al-Khin, guru besar fikih dan usul fikih Universitas Damascus. Kitab ini membandingkan teori usul fikih Jumhur dan Mutakalimin dengan teori usul fikih Fukaha dan diterbitkan pertama kali oleh Mu’assasah ar-Risalah, Beirut (1392 H/1972 M).

Kitab Usul Fikih Indonesia.

Kitab-kitab usul fikih yang disusun oleh ulama Indonesia abad ke-19 dan ke-20 dalam bahasa Arab sangat terbatas jumlah dan pembahasannya. Kitab usul fikih tersebut di antaranya sebagai berikut.

(1) ‘Ilm Usul al-Fiqh, disusun oleh Haji Abdul Karim Amrullah. Kitab yang ditulis dengan bahasa Arab ini diterbitkan oleh Penerbit Panjimas tanpa tahun.

(2) Mabadi’ Awwaliyyah, as-Sullam, dan al-Bayan, ketiganya disusun oleh Abdul Hamid Hakim (1893–1959), murid Haji Abdullah Ahmad (tokoh ulama Kaum Muda).

Kitab-kitab ini membahas permasalahan usul fikih dan kaidah fikih dengan ringkas dan dijadikan pegangan dalam mata pelajaran usul fikih di pesantren-pesantren di Indonesia, bahkan ada perguruan tinggi Islam yang menjadikannya sebagai kitab rujukan karena bahasanya mudah dipahami. Kitab ini diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Sa’adiyah Padangpanjang, Sumatera Barat, dan Bulan Bintang, Jakarta, (1976).

(3) Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Islam, oleh Hasbi ash-Shiddieqy. Kitab yang ditulis dalam bahasa Indonesia ini lebih mirip dengan sejarah perkembangan fikih dan usul fikih dibanding dengan usul fikih sendiri. Kitab ini diterbitkan oleh Bulan Bintang, Jakarta (1972).

Daftar Pustaka:
Abdullah, Mustafa bin. Kasyf az-zunun ‘an Asami al-Kutub wa al-Funun. Istanbul: Maktabah Istanbul, 1351 H/1932 M.
Abu Sulaiman, Abdul Wahhab Ibrahim. al-Fikr al-Usuli. Jiddah: Dar asy-Syuruq, 1983.
al-Amidi, Safiuddin Abu al-Hasan. al-Ihkam fi Usul al-Ahkam. Riyadh: Mu’assasah an-Nur, 1387.
al-Baidawi, Abdullah bin Umar bin Muhammad. Minhaj al-Wusul fi ‘Ilm al-Usul. Cairo: Matba‘ah Muhammad Ali Subeih wa Awladuh, t.t.
Bek, Muhammad Khudari. Tarikh Tasyri‘ al-Islami. Cairo: al-Maktabah al-Tijariyah al-Kubra, t.t.
ad-Dimasyqi, Muhammad Amin Suwaid. Tashil al-Usul ‘ala Qawa‘id al-Usul. Damascus: Dar al-Qalam, 1991.
al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad at-Tusi. al-Mustasfa min ‘Ilm al-Usl. Cairo: al-Matba‘ah al-Amiriyah, 1327 H/1909 M.
Hasaballah, Ali. Usul at-Tasyri‘ al-Islami. Cairo: Dar al-Ma‘arif, 1976.
Khallaf, Abdul Wahhab. Khulasah Tarikh Tasyri‘ al-Islami. Kuwait: Dar al-Qalam, 1984.
al-Khin, Mustafa Sa‘id. Atsar al-Ikhtilaf i al-Qawa‘id al-Usuliyyah fi Ikhtilaf al-Fuqaha’. Damascus: Mu’assasah ar-Risalah, 1973.
asy-Syatibi, Abu Ishaq. al-Muwafaqat fi Usul asy-Syari‘ah, ditahkik oleh Abdul-lah Darraz. Cairo: al-Maktabah at-Tijariah al-Kubra, 1975.
Zaidan, Abdul Karim. al-Wajiz fi Usul al-Fiqh. Beirut: Mu’assasah ar-Risalah, 1985.
az-Zuhaili, Wahbah. al-Wasith fi Usul al-Fiqh. Damascus: al-Matba‘ah al-Islamiyah, 1969.

Nasrun Haroen