Surah adalah sekumpulan ayat Al-Qur’an yang sekurang-kurangnya terdiri atas tiga ayat yang mempunyai pendahuluan dan penutup. Surah dalam Al-Qur’an berjumlah 114. Kata “surah” berasal dari kata as-su’ru yang berarti “sisa air dalam bejana”, as-sur yang berarti “pagar pembatas (dinding)”, atau dari kata as-surah yang berarti “pasal”.
Surah yang terpanjang dalam Al-Qur’an terdiri atas 286 ayat (surah al-Baqarah) dan yang terpendek terdiri atas 3 ayat (surah an-Nasr, surah al-Kautsar, dan surah al-‘Asr). Antara satu surah dan surah lainnya dipisahkan oleh bacaan basmalah (Bismi Allah ar-Rahman ar-Rahim = dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang), kecuali antara surah al-Anfal dan surah at-Taubah.
Berdasarkan tempat turunnya, surah dapat dibagi dalam dua kelompok. Kelompok surah yang semua atau sebagian besar ayatnya diturunkan di Mekah (sebelum periode hijrah) dinamakan surah Makkiyyah dan kelompok surah yang semua atau sebagian besar ayatnya diturunkan di Madinah (sesudah hijrah) disebut surah Madaniyyah. Pada umumnya, surah Makkiyyah pendek, sedangkan surah Madaniyyah relatif lebih panjang.
Ulama berbeda pendapat dalam menetapkan jumlah surah Makkiyyah dan surah Madaniyyah. Khudari Bek (ahli usul fikih) dalam kitab Tarikh at-Tasyri‘ (Tahun atau Sejarah Tasyrik) berpendapat bahwa jumlah surah Makkiyyah sebanyak 91 surah dan surah Madaniyyah sebanyak 23 surah.
Sementara itu, Ibnu Hassar (ahli tafsir) dalam bukunya an-Nasikh wa al-Mansukh menyebutkan bahwa surah Makkiyyah berjumlah 94 surah dan selebihnya (20 surah) adalah surah Madaniyyah.
Akan tetapi, jika diperhatikan keterangan yang terdapat dalam Al-Qur’an akan didapati pula bahwa surah Makkiyyah itu berjumlah 89 surah dan surah Madaniyyah berjumlah 25 surah.
Adapun penempatan urutan surah yang terdapat dalam mushaf (kumpulan lembaran) Al-Qur’an tidak disusun berdasarkan tertib turunnya, melainkan disusun berdasarkan tauqif (petunjuk) dari Nabi Muhammad SAW.
Begitu pula nama surah. Nama surah biasanya diambil dari kata yang terdapat di permulaan surah atau diambil dari kata yang menjadi pokok pembicaraan dalam surah itu.
Hikmah Pengelompokan Ayat Berdasarkan Surah.
Pengelompokan ayat berdasarkan surah mengandung beberapa hikmah, antara lain adalah sebagai berikut:
(1) untuk memudahkan dan menarik minat orang untuk mempelajari, memahami, dan menghafal Al-Qur’an;
(2) untuk menunjukkan bahwa dalam setiap surah terdapat satu persoalan pokok yang dibicarakan;
(3) untuk menunjukkan bahwa panjang atau pendek suatu surah tidak menjadi ukuran bagi kemukjizatannya;
(4) untuk mendorong pembaca lebih bergairah melanjutkan bacaannya ke surah yang baru (berikutnya); dan
(5) adanya keyakinan bahwa seorang pembaca Al-Qur’an sesudah membaca suatu surah telah menyelesaikan suatu kelompok tertentu.
Pembagian Surah.
Berdasarkan panjang atau pendek surah dan jumlah ayat yang dikandungnya, ulama membagi surah ke dalam empat kelompok, yaitu at-thiwal, al-mi’un, al-matsani, dan al-mufassal.
Ayhthiwal yang juga disebut sab‘u ath-thiwal adalah tujuh surah yang panjang (al-Baqarah, Ïli ‘Imran, an-Nisa’, al-A‘raf, al-An‘am, al-Ma’idah, dan Yunus). Yang dimaksud dengan al-mi’un adalah surah yang berisi lebih dari seratus ayat, seperti an-Nahl, Hud, Yusuf, dan al-Kahfi.
Al-matsani adalah surah yang berisi kurang dari seratus ayat, seperti al-Ahzab, al-Hajj, dan al-Qasas. Adapun yang dimaksud dengan al-mufassal adalah surah pendek.
Surah al-mufassal terbagi lagi atas tiga kelompok, yaitu kelompok surah yang panjang atau Tiwal (seperti al-Hujurat), kelompok sedang atau awsth (seperti at-Tariq), dan kelompok pendek atau qisar (seperti an-Nas).
Pembuka dan Penutup Surah.
Ada sepuluh macam pembuka surah (fawatih as-suwar):
(1) as-Sana’, yaitu kata yang berisi pujian kepada Allah SWT, seperti kata al-hamd li Allah (segala puji bagi Allah), Tabaraka (Maha Suci Allah), Subhana (Maha Suci Allah), Sabbih (Sucikanlah), Sabbaha (Maha Suci Allah), dan Yusabbihu (menyatakan kemahasucian Allah);
(2) huruf hija’iyyah (ejaan), seperti alif lam mim, alif lam mim sad, alif lam mim ra’, kaf ha’ ya’ ‘ain sad, Ta ha, qaf, dan nun; ada 29 surah yang dimulai dengan huruf hija’iyyah;
(3) bentuk seruan (an-nida’), yaitu kata ya ayyuha yang dihubungkan dengan kata lain (yang diseru), seperti al-ladzina amanu (orang yang beriman), an-nabi (nabi), dan al-Muddatstsir (orang yang berselimut);
(4) kalimat berita atau pernyataan (al-jumlah al-khabariyyah);
(5) dimulai dengan sumpah (al-qasam), seperti wa al-‘asr (demi masa); ada 15 surah yang dimulai dengan al-qasam;
(6) dimulai dengan kata pengandaian (asy-syarth), seperti kata itsa (apabila); ada 7 surah yang dimulai dengan asy-syarth;
(7) kata yang menunjukkan perintah (al-amr);
(8) dimulai dengan kata tanya (al-istifham); ada 6 surah yang dimulai dengan kata tanya;
(9) kata yang menunjukkan doa (ad-du‘a’); kata seperti ini terdapat dalam pembukaan 7 surah; dan
(10) dimulai dengan at-ta‘lil (kata yang menunjukkan arti “karena”). Surah yang dimulai dengan kata ini hanya surah al-Quraisy.
Adapun penutup surah (khawatim as-suwar) antara lain terdiri dari kata yang menunjukkan:
(1) doa, seperti pada surah al-Baqarah;
(2) wasiat, seperti pada surah Ali ‘Imran;
(3) pengagungan Tuhan, seperti pada surah al-Ma’idah; dan
(4) janji dan ancaman Tuhan, seperti pada surah al-An‘am.
Nama, Sebab Penamaan, dan Isi Surah.
(1) Surah al-Fatihah (pembukaan). Surah ini diletakkan di permulaan Al-Qur’an. Al-Fatihah mempunyai beberapa nama, yaitu Ummu Al-Qur’an (induk Al-Qur’an), Ummu al-Kitab (induk kitab), dan as-Sab‘u al-Matsni (tujuh yang berulang-ulang; karena terdiri dari tujuh ayat dan diulang-ulang dalam salat).
Al-Fatihah adalah surah pertama yang diturunkan secara lengkap dan mengandung unsur pokok yang mencerminkan seluruh isi Al-Qur’an, yaitu unsur akidah, ibadah, dan akhlak. Unsur akidah terkandung dalam empat ayat pertama, unsur ibadah dalam ayat kelima dan keenam, dan unsur akhlak dalam ayat terakhir.
(2) Surah al-Baqarah (sapi betina). Dalam surah ini diki-sahkan tentang penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah SWT kepada Bani Israil. Nama lainnya adalah Furtat Al-Qur’an (Puncak Al-Qur’an) karena berisi beberapa ketentuan hukum yang penting dan tidak disebutkan dalam surah-surah lainnya. Disebut juga alif lam mim karena diawali dengan kata itu. Surah al-Baqarah antara lain menerangkan:
- ketentuan ibadah yang meliputi salat, zakat, puasa, dan haji;
- ketentuan muamalah, seperti hukum kisas, hukum riba, hukum perkawinan, hukum sumpah, hukum jual beli, dan beberapa ketentuan lainnya yang mengatur hidup kemasyarakatan, dan
- kisah nabi, antara lain Nabi Adam AS, Nabi Ibrahim AS, dan Nabi Musa AS.
(3) Surah Ali ‘Imran (keluarga Imran). Surah ini memuat kisah keluarga Imran yang di dalamnya dipaparkan cerita tentang kelahiran putri dan cucu Imran, Maryam dan Isa.
Surah ini berisi prinsip tauhid yang murni, khususnya dalam rangka menjelaskan ketidakbenaran ajaran Nasrani yang menganggap Nabi Isa AS sebagai Tuhan, menerangkan hukum riba, mengisahkan Perang Badar dan Perang Uhud serta hikmah yang dapat diambil dari kedua peristiwa, dan pernyataan terhadap orang Yahudi dan Nasrani.
(4) Surah an-Nisa’ (wanita). Tema pokok surah an-Nisa’ adalah masalah wanita. Surah ini antara lain menjelaskan:
1) syirik adalah dosa yang paling besar;
2) berbagai hukum, seperti poligami, perkawinan, waris, syikak (perselisihan/perpecahan antara suami istri) dan nusyus, suaka, dan membunuh orang Islam;
3) larangan memakan harta anak yatim;
4) kisah Nabi Musa AS dan pengikutnya; dan
5) hak serta kewajiban wanita dalam Islam.
(5) Surah al-Ma’idah (hidangan). Surah ini dinamakan al-Maidah karena memuat kisah pengikut setia Nabi Isa AS yang menuntut agar didatangkan hidangan makanan dari langit. Nama lainnya adalah al-‘Uqud (perjanjian) karena banyak berisi masalah perjanjian dan al-Munqidz (yang menyelamatkan) karena dalam surah ini ada kisah Nabi Isa AS yang menyelamatkan pengikutnya yang setia. Surah al-Ma’idah antara lain berisi:
- bantahan terhadap orang Nasrani yang mempertahankan Nabi Isa AS;
- kewajiban memenuhi perjanjian;
- makanan yang halal dan haram;
- wudu, tayamum, dan mandi;
- berbagai hukum tentang kisas, mengganggu keamanan, melanggar sumpah, berjudi, mengundi nasib, dan persaksian dalam berwasiat; dan
- kisah Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan Habil serta Qabil (putra Nabi Adam AS).
(6) Surah al-An‘am (binatang ternak). Al-An‘am berkaitan dengan adat istiadat orang musyrik. Menurut adat mereka, binatang ternak itu dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Surah al-An‘am antara lain berisi
- bukti kekuasaan Allah SWT dan kesempurnaan sifat-Nya;
- kebenaran risalah Nabi Ibrahim AS, Nabi Ishaq AS, Nabi Ya’qub AS, Nabi Nuh AS, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Ayyub AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, Nabi Ilyas AS, Nabi Yunus AS, dan Nabi Luth AS;
- larangan mengikuti kaum Jahiliah dan orang musyrik; dan
- keterangan tentang hari akhirat.
(7) Surah al-A‘raf. Kata al-A‘raf terdapat pada ayat 46 yang berarti tempat yang tertinggi antara surga dan neraka. Surah ini antara lain berisi:
- mengesakan Allah SWT dalam doa dan ibadah;
- al-asma’ al-husna (nama-nama Allah SWT; Allah);
- kisah Nabi Adam AS dan iblis, Nabi Nuh AS, Nabi Saleh AS, Nabi Syu’aib AS, dan Nabi Musa AS;
- penghuni a‘raf; dan
- akhlak orang mukmin.
(8) Surah al-Anfal (harta rampasan perang). Dinamakan al-Anfal karena tema yang menonjol dalam surah ini adalah masalah harta rampasan perang. Pokok-pokok surah ini antara lain adalah:
- orang mukmin akan selalu mendapat perlindungan Allah SWT;
- kemenangan orang mukmin dalam Perang Badar;
- hukum mengenai harta rampasan perang; dan
- hukum dalam peperangan yang antara lain meliputi ketaatan kepada pimpinan, masalah tawanan perang, dan perjanjian perdamaian.
(9) Surah at-Taubah (tobat). Dinamakan at-Taubah karena dalam surah ini berulang kali disebutkan kata at-Taubah. Nama lain dari surah ini adalah Bara’ah, (berlepas diri, memutuskan hubungan), karena tema pokok yang dibicarakan adalah masalah pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan orang musyrik. Surah at-Taubah antara lain berisi tentang:
- perlindungan Allah SWT terhadap orang mukmin;
- kewajiban menafkahkan harta dan zakat;
- kisah Nabi Muhammad SAW dengan Abu Bakar as-Siddiq di Bukit Sur; dan
- kisah Perang Hunain dan Perang Tabuk.
(10) Surah Yunus. Surah ini dinamakan Yunus karena memuat kisah Nabi Yunus AS. Pokok-pokok surah ini antara lain adalah:
- keterangan tentang hal gaib dan penegasan bahwa hanya Allah SWT yang mengatur alam semesta ini;
- 2) kisah Nabi Nuh AS, Nabi Musa AS serta Fir’aun dan kisah Bani Israil serta Nabi Yunus AS; dan
- keistimewaan Al-Qur’an sebagai mukjizat.
(11) Surah Hud. Diberi nama Hud karena memuat kisah Nabi Hud AS. Pokok-pokok isi surah Hud menerangkan:
- arasy Allah SWT dan fase penciptaan alam;
- kisah Nabi Hud AS, Nabi Nuh AS, Nabi Saleh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Syu’aib AS, Nabi Luth AS, dan Nabi Musa AS, masing-masing dalam hubungannya dengan kaum mereka; dan
- sunatullah yang berhubungan dengan kebiasaan suatu kaum.
(12) Surah Yusuf. Dinamakan Yusuf karena dalam surah ini diceritakan kisah Nabi Yusuf AS. Selain itu, surah ini juga mengungkapkan mukjizat yang dimiliki Nabi Yusuf AS, saudaranya, dan hal yang terjadi di masanya.
(13) Surah ar-Ra‘d (guruh). Nama surah ini diambil dari kata ar-ra‘d yang terdapat pada ayat 13. Pokok-pokok surah ini antara lain adalah:
- keimanan kepada Allah SWT dan para malaikat;
- larangan berdoa, kecuali untuk kebaikan; dan
- beberapa perumpamaan bagi penyembah berhala dan orang yang menyembah Allah SWT.
(14) Surah Ibrahm. Diberi nama Ibrahim karena memuat kisah Nabi Ibrahim AS dan doanya (ayat 35–41). Pokok-pokok surah Ibrahim antara lain adalah:
- keimanan kepada Al-Qur’an sebagai wahyu Allah SWT;
- sifat Allah SWT, seperti Maha Pencipta, Maha Kuasa, dan Maha Tahu;
- perintah salat dan sedekah;
- kisah Nabi Musa AS dengan kaumnya; dan
- berbagai nikmat Allah SWT kepada manusia.
(15) Surah al-hijr. Diberi nama al-hijr karena dalam surah ini diceritakan kaum Samud yang tinggal di suatu daerah pegunungan yang bernama Hijr. Surah ini berisi:
- keimanan kepada Allah Yang Maha Kuasa yang menentukan nasib segala bangsa, menjamin kemurnian Al-Qur’an, dan memelihara alam malakut (alam tempat malaikat dan roh) dari setan;
- larangan berbuat homoseksualitas, mengingini harta orang kafir, dan berputus asa dari rahmat Allah SWT; dan
- kisah Nabi Ibrahim AS, Nabi Luth AS, Nabi Syu’aib AS, dan Nabi Saleh AS dengan kaum Samud.
(16) Surah an-Nahl (lebah). Surah ini diberi nama an-Nahl karena di dalam ayat 68 Allah SWT menyebut masalah lebah. Surah ini disebut juga an-Ni‘am (nikmat) karena di dalamnya disebutkan berbagai nikmat Allah SWT kepada hamba-Nya. Surah an-Nahl antara lain berisi:
- sifat Allah SWT dan kewajiban manusia untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di hadapan-Nya pada hari akhirat,
- berbagai hukum mengenai makanan dan minuman serta perhiasan yang diambil dari laut,
- kepastian hari kiamat serta kebenaran wahyu, dan
- beberapa ajaran akhlak.
(17) Surah al-Isra’ (berjalan di waktu malam). Surah ini dinamakan al-Isra’ karena tema pokok yang dibahas adalah kisah isra mikraj. Surah ini dinamakan juga surah Bani Isra’il karena pada pendahuluannya dikisahkan tentang Bani Israil. Pokokpokok isi surah ini antara lain adalah:
- keterangan bahwa Allah SWT tidak mempunyai anak, Allah SWT memberi rezeki, dan mempunyai nama yang baik;
- Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang dapat berfungsi sebagai petunjuk, rahmat, dan obat bagi orang beriman;
- keterangan peristiwa isra mikraj Nabi SAW;
- akhlak terhadap orangtua, tetangga, dan masyarakat; dan
- larangan Allah SWT tentang menghilangkan nyawa manusia, berzina, dan mempergunakan harta anak yatim, kecuali dengan cara yang benar.
(18) Surah al-Kahfi (gua). Surah ini dinamakan al-Kahfi karena menceritakan para pemuda yang menghuni gua dan tinggal bertahun-tahun lamanya di sana. Pokok-pokok isi surah ini antara lain adalah:
- dasar tauhid dan soal keadilan Allah SWT;
- hukum wakalah (berwakil) dan larangan membangun tempat ibadah di atas kubur; dan
- beberapa kisah, antara lain tentang ashabul kahfi, Nabi Musa AS serta Nabi Khidir, dan Zulkarnain.
(19) Surah Maryam. Dinamakan surah Maryam karena di dalamnya diungkapkan kisah Maryam, ibu Nabi Isa AS yang melahirkannya tanpa dikawini atau dicampuri laki-laki. Pokok-pokok isi sura ini antara lain adalah:
- Allah Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya, termasuk dalam proses kelahiran Isa dan Yahya;
- kisah Nabi Zakaria AS, Nabi Isa AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Ismail AS, dan Nabi Idris AS; dan
- ancaman bagi orang yang berbuat kemungkaran dan kabar gembira bagi orang yang berbuat kebajikan.
(20) Surah Taha. Surah ini dimulai dengan huruf hija’iyyah Tha ha. Pokok isi surah ini antara lain:
- Al-Qur’an sebagai kabar gembira bagi orang yang bertakwa dan peringatan bagi orang yang ingkar;
- kewajiban salat dan waktu utama;
- kisah Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS dalam menghadapi Fir’aun, dan Nabi Adam AS dengan iblis; dan
- perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW agar meminta tambahan ilmu kepada-Nya.
(21) Surah al-Anbiya’ (nabi-nabi). Surah ini memua kisah beberapa orang nabi. Pokok isi surah ini antara lain adalah:
- semua rasul membawa ajaran tauhid dan keharusan manusia menyembah Allah SWT;
- kisah Nabi Ibrahim AS, Nabi Nuh AS, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Ayyub AS, Nabi Yunus AS, dan Nabi Zakaria AS;
- proses kejadian alam semesta; dan
- bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan mati, cobaan Allah SWT kepada manusia, dan kepastian datangnya hari kiamat.
(22) Surah al-hajj (haji). Surah ini dinamakan al-hajj karena mengemukakan hal yang berkaitan dengan ibadah haji. Pokok-pokok isi surah ini antara lain adalah:
- penjelasan tentang bukti hari kiamat;
- ketentuan mengenai haji;
- anjuran berjihad di jalan Allah SWT dan tetap teguh dalam pendirian, dan
- hukum berkata dusta, larangan menyembah berhala, dan binatang yang halal dimakan.
(23) Surah al-Mu’minun (orang yang beriman). Surah ini dinamakan al-Mu’minun karena diawali dengan penjelasan tentang sifat orang mukmin dan keberuntungan mereka. Isi surah ini antara lain adalah:
- gambaran mengenai hari kiamat;
- sifat orang mukmin dan kebahagiaan mereka di akhirat; dan
- kisah Nabi Nuh AS, Nabi Hud AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, dan Nabi Isa AS.
(24) Surah an-Nur (cahaya). Nama surah ini diambil dari kata an-Nur yang tertera pada ayat 35. Yang dimaksudkan dengan an-Nur di sini adalah Al-Qur’an. Isi surah ini antara lain adalah:
- ayat hukum yang berkenaan dengan hidup berumah tangga dan hidup bermasyarakat;
- hukum zina dan lian (Talak);
- kisah tentang berita bohong (al-ifki) terhadap Aisyah binti Abu Bakar, istri Rasulullah SAW; dan 4) Allah SWT menciptakan semua jenis hewan dari air.
(25) Surah al-Furqan (pembeda). Surah ini dimulai dengan ayat yang menyebut kata al-furqan. Yang dimaksud dengan al-furqan di sini adalah Al-Qur’an. Surah ini antara lain berisi:
- penjelasan tentang keesaan Allah SWT, kenabian Muhammad SAW, dan peristiwa pada hari kiamat;
- keterangan mengenai sifat orang mukmin;
- larangan mengabaikan Al-Qur’an, berlaku boros dan kikir, membunuh dan berzina, dan memberikan kesaksian palsu; dan
- kisah Nabi Musa AS, Nabi Nuh AS, Nabi Syu’aib AS, dan kaum Samud.
(26) Surah asy-Syu‘ara’ (para penyair). Di dalam surah ini disebutkan kedudukan para penyair (ayat 224). Pokok-pokok isi surah ini antara lain adalah:
- kisah para nabi (Musa, Ibrahim, Nuh, Saleh, Hud, Luth, dan Syu’aib) masing-masing dengan kaumnya, sebagai hiburan kepada Muhammad SAW dan kaumnya bahwa para rasul terdahulu pun merasakan penderitaan;
- perumpamaan-perumpamaan yang menjelaskan bukti adanya Tuhan; dan
- larangan mengurangi takaran serta timbangan dan larangan mengubah syair yang berisi cacian, khurafat, dan kebohongan.
(27) Surah an-Naml (semut). Dinamakan an-Naml karenamemuat cerita tentang semut di masa Nabi Sulaiman AS (ayat 18 dan 19). Surah ini antara lain berisi:
- beberapa kisah rasul (Sulaiman dengan Ratu Bilqis, Saleh, dan Luth);
- perintah menyembah Allah SWT dan mempelajari Al-Qur’an; dan
- ciri orang mukmin dan penjelasan tentang hal yang diperselisihkan Bani Israil.
(28) Surah al-Qasas (cerita). Surah ini dinamakan al-Qasas karena terdapat kata qasas pada ayat 25. Pokok-pokok isi surah ini antara lain:
- cerita kehancuran Fir’aun dan Qarun,
- penegasan bahwa Allah SWT itu Maha Menentukan dan manusia harus rida dengan ketentuan Allah SWT, dan
- Allah SWT mengetahui isi hati manusia.
(29) Surah al-‘Ankabut (laba-laba). Nama surah ini diambil dari kata al-‘ankabut yang terdapat pada ayat 41. Dalam surah ini, Allah SWT mengumpamakan penyembah berhala itu dengan laba-laba yang terlalu yakin pada kekuatan sarangnya, padahal sebenarnya sarangnya itu sangat rapuh.
Demikian pula dengan kekuatan berhala yang disembah, tidak sedikit pun dapat menolong mereka dari azab. Pokok-pokok isi srah ini antara lain adalah:
- bukti adanya hari kebangkitan, tiap-tiap diri akan merasakan mati, dan Allah SWT menjamin rezeki setiap makhluknya;
- kewajiban berbuat baik kepada ibu bapak dan kewajiban mengerjakan salat yang dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar; dan
- Kisah cobaan yang dialami para nabi dan perlunya cobaan untuk menguji keimanan.
(30) Surah ar-Rum. Surah ini dinamakan demikian karena memuat kisah bangsa Romawi (ayat 2–4). Pokok-pokok isi surah ini antara lain adalah:
- penegasan bahwa Allah SWT telah menentukan perjalanan nasib suatu bangsa dan
- keterangan akan kemenangan agama tauhid (Islam), kewajiban berdakwah, hukum riba, dan penjelasan tentang proses kejadian alam.
(31) Surah Luqman. Surah ini memuat kisah Luqman. Pokok-pokok isi surah ini antara lain adalah:
- bukti atas keesaan dan kekuasaan Allah SWT dan
- penjelasan tentang kebenaran risalah yang dibawa para rasul dan nasihat Luqman kepada anaknya.
(32) Surah as-Sajdah (sujud). Dinamakan demikian karena dalam surah ini terdapat ayat as-sajdah (ayat 15). Isi surah ini antara lain adalah:
- penegasan kebenaran risalah Muhammad SAW sertakebenaran Al-Qur’an dan
- anjuran untuk melakukan salat malam dan keterangan mengenai kejadian manusia.
(33) Surah al-Ahzab (golongan yang bersekutu). Surah ini memuat kisah Perang Ahzab (Perang Khandaq), yaitu perang antara orang mukmin dan orang Yahudi yang dibantu orang musyrik. Isi surah ini antara lain adalah:
- keimanan pada takdir Allah SWT; 2) Nabi Muhammad SAW sebagai contoh dan teladan yang terbaik;
- hukum zihar (Talak), waris, anak angkat, talak, dan hukum yang khusus mengenai perkawinan Nabi SAW dan kewajiban istri-istrinya; dan
- kisah Perang Ahzab.
(34) Surah Saba’. Surah ini memuat kisah kaum Saba, salah satu kabilah Arab di daerah Yaman. Pokok-pokok isi surah ini adalah:
- peringatan kepada manusia dengan memberikan gambaran mengenai peristiwa yang menimpa kaum Saba dan hal yang bertalian dengan hari berbangkit,
- kisah Nabi Daud AS dan Nabi Sulaiman AS, dan
- orang yang hidup berlebihan dan sewenang-wenang biasanya memusuhi nabi mereka.
(35) Surah Fathir (pencipta). Nama surah ini diambil dari kata fathir yang terdapat pada ayat pertama. Pokok-pokok isi surah ini antara lain adalah:
- penjelasan tentang nikmat yang wajib disyukuri, penciptaan malaikat, dan kedudukan manusia sebagai khalifah di muka bumi;
- kesenangan hidup di dunia adalah sementara; dan
- tiap orang memikul dosanya sendiri.
(36) Surah Yasin. Surah ini dimulai dengan huruf ya dan sin. Pokok-pokok isi surah Yasin adalah:
- bukti adanya hari kemudian, surga, dan sifat yang disediakan bagi orang mukmin;
- proses penghisaban, anggota badan manusia menjadi saksi pada hari kiamat atas segala perbuatannya di dunia;
- kisah utusan Nabi Isa AS dengan penduduk Antakiya dan segala yang ada di alam ini berjalan menurut ketentuan Allah SWT.
(37) Surah as-Saffat. Surah ini dinamakan demikian karena dimulai dengan kata as-saffat yang menerangkan bahwa jiwa para malaikat yang berbaris di hadapan Tuhan itu bersih dan tidak dapat digoda oleh setan. Isi surah ini adalah:
- penjelasan tentang bukti-bukti keesaan Allah SWT, adanya hari berbangkit, padang mashyar serta ketaatan para malaikat dan
- kisah Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Ilyas AS, Nabi Luth AS, dan Nabi Yunus AS.
(38) Surah shad. Nama surah ini diambil dari huruf hija’iyyah shad yang mengawali surah. Pokok-pokok isi surah ini antara lain adalah:
- kenabian Muhammad SAW dan tantangan yang dihadapinya;
- sumpah iblis untuk menyesatkan seluruh manusia, kecuali hamba Allah SWT yang ikhlas; dan
- kemurnian Al-Qur’an sebagai wahyu Allah SWT dan kisah Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, dan Nabi Ayyub AS.
(39) Surah az-Zumar (rombongan). Nama surah ini diambil dari kata zumar yang terdapat pada ayat 71 dan 73. Isi surah ini antara lain adalah:
- dalil keesaan Allah SWT dan kekuasaan-Nya,
- pada hari kemudian setiap orang mempunyai catatan amalan masing-masing, dan
- larangan berputus asa dari rahmat Allah SWT.
(40) Surah al-Mu’min (orang yang beriman). Nama surah ini diambil dari kata mu’min yang terdapat pada ayat 28. Surah ini antara lain berisi:
- kisah Nabi Musa AS dengan Fir’aun dan hal yang berhubungan dengan perilaku orang kafir dan orang beriman terhadap Al-Qur’an dan
- ilmu Allah SWT meliputi segala sesuatu.
(41) Surah Fussilat (yang dijelaskan) atau surah as-Sajdah (hamim). Nama surah ini diambil dari kata fussilat yang terdapat pada ayat 3. Pokok-pokok isi surah ini antara lain adalah:
- penjelasan tentang proses penciptaan alam semesta dan
- penjelasan tentang keadaan orang yang selalu beribadah kepada Tuhan dan tabiat manusia.
(42) Surah asy-Syura (musyawarah). Nama surah ini diambil dari kata syura yang terdapat pada ayat 38. Pokok-pokok isi surah ini antara lain adalah:
- penjelasan tentang kemahaesaan Allah SWT,
- penjelasan tentang kebenaran Al-Qur’an dan kebenaran Islam,
- Allah SWT memberi rezeki kepada hamba-Nya dengan ukuran tertentu sesuai dengan kemaslahatan mereka, dan
- keadaan orang kafir dan mukmin di akhirat.
(43) Surah az-Zukhruf (perhiasan). Nama surah ini diambil dari kata zukhruf yang terdapat pada ayat 35. Surah az-Zukhruf antara lain berisi:
- penjelasan bahwa Al-Qur’an diturunkan dari lauh mahfuz (catatan tentang ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT);
- sikap orang musyrik terhadap para nabi dan perintah Allah SWT kepada Muhammad SAW agar menjauhi orang yang tak beriman; dan
- Nabi Isa AS itu hanyalah hamba Allah SWT dan pengakuan Nabi Isa AS bahwa Allah SWT-lah Tuhan yang sebenarnya dan Tuhan itu tidak mempunyai anak.
(44) Surah ad-Dukhan (kabut). Nama surah ini diambil dari kata dukhan yang terdapat pada ayat 10. Pokok-pokok isi surah ini antara lain adalah:
- bukti atas kenabian Muhammad SAW,
- suasana di hari kiamat, dan
- turunnya Al-Qur’an pada malam kemuliaan (lailah al-qadar).
(45) Surah al-Jatsiyah (yang berlutut). Nama surah ini diambil dari kata jstsiyah yang terdapat pada ayat 28. Isi surah ini antara lain adalah:
- bukti tentang adanya Allah SWT,
- kisah Bani Israil,
- pernyataan tentang kesesatan kaum Dahriyah (ateisme), dan
- perintah Allah SWT kepada Rasulullah SAW agar tidak mengikuti orang yang tidak mempergunakan akalnya.
(46) Surah al-Ahqaf (bukit pasir). Nama surah ini diambil dari kata al-Ahqaf yang terdapat pada ayat 21. Pokok-pokok isi surah ini antara lain adalah:
- dalil keesaan Allah SWT,
- perintah agar mematuhi kedua orangtua,
- kisah Nabi Hud AS, dan
- risalah Nabi Muhammad SAW yang ditujukan kepada manusia dan jin.
(47) Surah Muhammad. Nama surah ini diambil dari kata Muhammad yang terdapat pada ayat kedua. Surah Muhammad disebut juga surah al-Qital (peperangan) karena memuat hukum peperangan. Pokok isi surah ini adalah:
- keesaan Allah SWT,
- orang yang mati syahid akan masuk surga,
- hukum peperangan dan cara orang mukmin menghadapi orang kafir, dan
- Allah SWT selalu memberi cobaan kepada orang mukmin untuk mengetahui siapa yang berjihad dan siapa yang sabar.
(48) Surah al-Fath (kemenangan). Nama surah ini diambil dari kata fath yang terdapat pada ayat pertama. Isi surah al-Fath antara lain adalah
- keterangan mengenai kekuasaan Allah SWT,
- keterangan bahwa orang pincang dan orang sakit dibebaskan dari kewajiban berperang, dan peristiwa sekitar Baiat ar-Ridwan (Baiat) dan Perdamaian Hudaibiyah, dan
- berita gembira bahwa Nabi Muhammad SAW bersama-sama orang mukmin akan memasuki kota Mekah dengan kemenangan.
(49) Surah al-hujurat (kamar). Nama surah ini diambil dari kata al-hujurat yang terdapat pada ayat keempat. Pokok-pokok isi surah ini antara lain:
- menerangkan akhlak orang mukmin terhadap Allah SWT, Nabi SAW, dan sesama mukmin;
- tata krama pergaulan dalam masyarakat dan dalam hubungan antarbangsa; dan
- sifat orang yang benar-benar beriman dan keutamaan amal.
(50) Surah af. Nama surah ini diambil dari huruf hija’iyyah qaf yang terdapat pada permulaan surah ini. Isi surah ini antara lain adalah:
- keterangan tentang suasana ketika manusia dibangkitkan dari kuburnya dan ketika berkumpul di padang mahsyar,
- setiap manusia didampingi malaikat yang selalu mencatat segala perbuatannya,
- keterangan tentang proses penciptaan langit dan bumi selama enam masa, dan
- perintah Allah SWT kepada Rasulullah SAW agar memberi peringatan kepada orang mukmin dengan Al-Qur’an.
(51) Surah adz-dzariyat (angin yang menerbangkan). Nama surah ini berasal dari kata adz-dzariyat yang terdapat pada awal surah. Pokok-pokok isi surah ini adalah:
- gambaran kehidupan di hari kemudian dan surga serta neraka;
- tanda kebesaran Allah SWT, antara lain dengan diciptakannya segala sesuatu berpasang-pasangan;
- kisah Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, dan Nabi Nuh AS; dan
- hak orang miskin terdapat dalam harta kekayaan seseorang.
(52) Surah at-Tur (bukit). Nama surah ini diambil dari kata at-tur yang terdapat pada permulaan surah. Surah at-tur antara lain berisi:
- penegasan adanya hari berbangkit dan keadaan orang mukmin dan kafir di hari kiamat, dan penegasan terhadap ketidakbenaran kepercayaan orang musyrik;
- anjuran berzikir dan bertasbih pada waktu siang dan malam hari; dan
- setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya masing-masing.
(53) Surah an-Najm (bintang). Nama surah ini diambil dari kata an-najm yang terdapat pada awal surah. Isi surah ini antara lain adalah:
- penjelasan tentang kebenaran risalah Muhammad SAW dan kebenaran Al-Qur’an sebagai wahyu Allah SWT,
- penjelasan tentang kebatilan terhadap berhala yang disembah orang musyrik dan kewajiban menjauhi dosa besar, dan
- tiap-tiap orang hanya memikul dosanya sendiri.
(54) Surah al-Qamar (bulan). Nama surah ini diambil dari kata al-qamar yang terdapat pada ayat pertama. Pokok-pokok isi surah ini adalah:
- berita tentang dekatnya hari kiamat,
- kisah kaum yang mendustakan rasul, dan
- ancaman terhadap orang kafir bahwa mereka akan disiksa pada hari kiamat.
(55) Surah ar-Rahman (Yang Maha Pemurah). Nama surah ini diambil dari kata ar-rahman yang terdapat pada permulaan surah. Pokok-pokok isi surah ini antara lain:
- nikmat Allah SWT yang dilimpahkan kepada hamba-Nya;
- perintah Allah SWT untuk berlaku adil dalam ukuran, takaran, serta timbangan; dan
- keterangan mengenai kehidupan di hari kemudian.
(56) Surah al-Waqi‘ah (hari kiamat). Nama surah ini diambil dari kata al-waqi‘ah yang terdapat pada ayat pertama. Pokok-pokok isi surah ini menjelaskan:
- huru-hara ketika terjadi hari kiamat dan adanya tiga golongan manusia di akhirat, yaitu golongan kiri, golongan kanan, dan golongan orang terdahulu yang beriman, dan nasib mereka masing-masing;
- Al-Qur’an berasal dari lauh mahfuz; dan
- gambaran tentang surga dan neraka.
(57) Surah al-hadid (besi). Nama surah ini diambil kata hadid yang terdapat pada ayat 25. Surah al-hadid berisi:
- anjuran bernafkah dan membelanjakan harta di jalan Al-lah SWT,
- keterangan bahwa maksud diutusnya para nabi adalah untuk kebahagiaan manusia dan keterangan tentang orang munafik dalam kehidupan di akhirat, dan
- keterangan bahwa kehidupan kerahiban dalam agama Nasrani bukan berasal dari ajaran Nabi Isa AS.
(58) Surah al-Mujadalah (wanita yang mengajukan gugatan). Surah ini dinamakan demikian karena pada awal surah ini disebutkan tentang seorang wanita yang mengajukan gugatan terhadap suaminya yang telah menziharnya. Pokok-pokok isi surah ini adalah:
- keterangan tentang hukum zihar,
- keterangan tentang adab sopan santun, dan
- larangan menjadikan musuh Allah SWT sebagai teman.
(59) Surah al-hasyr (pengusiran). Dinamakan surah al-hasyr karena menjelaskan peristiwa pengusiran Bani Nadir (suku Yahudi) dari Madinah (ayat 2). Surah ini berisi:
- tindakan yang seharusnya diambil umat Islam dalam menghadapi kaum pembangkang (Bani Nadir) dan penjelasan tentang cara pembagian harta fai’ (harta rampasan perang yang ditinggalkan musuh) dan
- penjelasan tentang beberapa sifat orang munafik dan ahli kitab yang tercela.
(60) Surah al-Mumtahanah. Nama surah ini diambil dari kata famtahiuhunna (ayat 10) yang menjelaskan wanita yang diuji (mumtahanah). Pokok-pokok isi surah ini menerangkan:
- pergaulan orang Islam dan non-Islam, baik di waktu perang maupun di waktu damai, dan
- hukum perkawinan bagi orang yang pindah agama.
(61) Surah as-saff (barisan). Nama surah ini diambil dari kata saff yang terdapat pada ayat 4. Surah ini berisi:
- perintah Allah SWT kepada orang mukmin agar senantiasa bersikap jujur, baik dalam ucapan maupun perbuatan, dan
- penjelasan bahwa hanya dengan iman dan berjuang di jalan Allah SWT, ampunan Allah SWT dan surga dapat diperoleh.
(62) Surah al-Jumu‘ah (hari Jumat). Nama surah ini diambil dari kata al-jumu‘ah yang terdapat pada ayat 9. Pokok-pokok isi surah ini adalah:
- perintah salat Jumat dan
- penjelasan mengenai sifat yang buruk, seperti berdusta, bersumpah palsu, dan penakut.
(63) Surah al-Munafiqun. Surah ini dinamakan demikian karena isinya mengungkapkan sifat orang munafik. Surah ini berisi:
- penjelasan sifat orang munafik dan
- perintah untuk mengorbankan harta benda.
(64) Surah at-Tagabun (hari ditampakkan kesalahan). Nama surah ini diambil dari kata at-tagabun yang terdapat pada ayat 9. Surah at-Tagabun berisi:
- peringatan kepada orang musyrik tentang azab yang ditimpakan kepada umat sebelumnya,
- penjelasan kepada Nabi SAW bahwa keingkaran orang kafir tidak akan membahayakan dirinya, dan
- penegasan bahwa semua yang terjadi di alam ini adalah atas izin Allah SWT.
(65) Surah at-Talaq (talak). Surah ini dinamakan demikian karena kebanyakan ayatnya membicarakan masalah talak. Pokok-pokok isi surah ini adalah:
- ketentuan mengenai talak dan hal yang berhubungan dengan talak (seperti idah dan kewajiban suami istri pada masa idah) dan
- perintah kepada orang mukmin supaya bertakwa kepada Allah SWT.
(66) Surah at-Tahrim (mengharamkan). Nama surah ini diambil dari kata tahrim yang tercantum pada ayat pertama. Pokok-pokok isi surah ini adalah:
- pergaulan Rasulullah SAW dengan istrinya,
- larangan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah SWT, dan
- kisah tentang istri Nabi Nuh AS dan tentang istri yang baik, seperti istri Fir’aun.
(67) Surah al-Mulk (kerajaan). Nama surah ini diambil dari kata al-mulk yang terdapat pada ayat pertama. Surah al-Mulk berisi:
- perintah untuk memperhatikan alam semesta sebagai bukti kebesaran dan kekuasaan Allah SWT dan
- ancaman bagi orang yang mengingkari kekuasaan Allah SWt.
(68) Surah al-Qalam (kalam). Nama surah ini diambil dari kata al-qalam yang terdapat pada awal surah. Surah al-Qalam disebut juga surah Nun karena diawali dengan huruf hija’iyyah nun. Pokok-pokok isi surah ini adalah:
- tuduhan yang dilontarkan orang musyrik terhadap diri Nabi SAW dan peringatan terhadap Nabi SAW agar jangan menuruti kemauan mereka dan
- larangan bertoleransi di bidang kepercayaan.
(69) Surah al-haqqah (hari kiamat). Nama surah ini diambil dari kata al-haqqah yang terdapat pada permulaan surah. Surah al-haqqah berisi:
- keterangan tentang kepastian adanya hari kiamat dan peristiwa yang terjadi pada hari kemudian dan
- penegasan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT.
(70) Surah al-Ma‘arij (tempat naik). Nama surah ini diambil dari kata al-ma‘arij yang tercantum dalam ayat ketiga. Pokok-pokok isi surah ini adalah:
- kepastian datangnya azab bagi orang kafir dan penunjukan sifat yang buruk dalam diri manusia, dan
- amal perbuatan yang dapat membawa manusia pada martabat yang tinggi.
(71) Surah Nuh Dinamakan demikian karena seluruh surah ini menjelaskan masalah doa dan dakwah Nabi Nuh AS. Surah Nuh berisi uraian tentang perjuangan Nabi Nuh AS dalam menyiarkan agama Allah SWT yang penuh dengan tantangan dan rintangan, dan uraian tentang perintah Allah SWT untuk memperhatikan kejadian alam semesta dan manusia.
(72) Surah al-Jinn. Nama surah ini diambil dari kata al-jinn yang terdapat pada ayat pertama. Surah al-Jinn berisi cerita tentang jin yang beriman kepada Allah SWT. Pokok-pokok isi surah ini adalah
- Al-Qur’an adalah petunjuk bagi manusia dan jin,
- jin itu ada yang mukmin dan ada yang kafir, dan
- janji Allah SWT kepada jin dan manusia untuk melimpahkan rezeki-Nya jika mereka mengikuti jalan yang lurus.
(73) Surah al-Muzzammil (orang yang berselimut). Nama surah ini diambil dari kata al-muzzammil yang terdapat pada ayat pertama. Isi surah ini menunjukkan bahwa Allah SWT berkenan menguatkan jiwa seseorang yang akan melakukan tugas yang berat tetapi mulia.
(74) Surah al-Muddatstsir (orang yang berkemul). Nama surah ini diambil dari kata al-muddatstsir yang terdapat pada ayat pertama. Surah al-Muddatstsir berisi:
- perintah kepada Nabi Muhammad SAW untuk mulai berdakwah serta ancaman bagi orang yang akan merintangi dakwah Nabi SAW dan
- tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang telah diusahakannya.
(75) Surah al-Qiyamah (hari kiamat). Nama surah ini diambil dari kata al-qiyamah yang tercantum pada ayat pertama. Isi surah ini menggambarkan keadaan hari kiamat dan bukti kebesaranNya serta jaminan Allah SWT terhadap ayat Al-Qur’an dalam dada Nabi SAW sehingga Nabi SAW tidak lupa urutan, arti, dan pembacaannya.
(76) Surah al-Insan (manusia). Nama surah ini diambil dari kata al-insan yang terdapat pada ayat pertama. Disebut juga surah ad-Dahr. Surah ini berisi keterangan tentang proses kejadian manusia, petunjuk untuk mencapai kehidupan yang sempurna, dan keterangan tentang adanya sebagian yang menaati Allah SWT dan sebagian lainnya mengingkari-Nya.
(77) Surah al-Mursalat (malaikat yang diutus). Nama surah ini diambil dari kata al-Mursalat yang terdapat pada permulaan surah. Surah al-Mursalat berisi penegasan Allah SWT bahwa semua yang diancamkan-Nya pasti terjadi, peristiwa yang terjadi sebelum hari berbangkit, dan keterangan tentang keadaan neraka sebagai tempat mengazab orang kafir.
(78) Surah an-Naba’ (berita besar). Nama surah ini diambil dari kata an-naba’ yang tercantum dalam ayat kedua. Surah an-Naba’ berisi pengingkaran orang musyrik terhadap hari berbangkit dan ancaman azab Allah SWT terhadap sikap mereka itu.
(79) Surah an-Nazi‘at (malaikat pencabut nyawa). Nama surah ini diambil dari kata an-nazi‘at yang terdapat pada awal surah. Surah ini menjelaskan beberapa fungsi malaikat, kedahsyatan hari kiamat, dan ketidaktahuan manusia akan waktu hari kiamat.
(80) Surah ‘Abasa (ia bermuka masam). Nama surah ini diambil dari kata ‘abasa yang mengawali surah. Surah ini berisi peringatan kepada Nabi SAW agar berlaku adil dan bijaksana dalam menunaikan tugas sebagai pemberi peringatan, dalil keesaan Allah SWT, dan keadaan manusia pada hari kiamat.
(81) Surah at-Takwir (menggulung). Nama surah ini diambil dari masdar (kata dasar) fi’il (kata kerja) kuwira (digulung) yang terdapat pada ayat pertama. Surah at-Takwir berisi uraian mengenai peristiwa pada hari kiamat dan penegasan akan kebenaran Al-Qur’an dan kebenaran Nabi SAW.
(82) Surah al-Infithar (terbelah). Nama surah ini diambil dari masdar fiil infatara (terbelah) yang terdapat pada ayat pertama. Isi surah ini menggambarkan peristiwa yang terjadi pada hari kiamat dan menjelaskan bahwa pada hari itu setiap manusia akan memperoleh balasan sesuai dengan amal perbuatannya dan tidak dapat menolong orang lain.
(83) Surah al-Muthaffifin (orang yang curang). Nama surah ini diambil dari kata al-muthaffifin yang terdapat pada ayat pertama. Surah ini berisi ancaman terhadap orang yang berlaku curang dalam takaran, ukuran, dan timbangan dan penjelasan tentang catatan amal manusia dan janji pahala bagi orang yang beriman dan berbuat kebajikan.
(84) Surah al-Insyiqaq (terbelah). Nama surah ini diambil dari masdar fiil insyaqqa (terbelah) pada ayat pertama. Surah ini memberikan gambaran mengenai hari kiamat dan pembalasan amal manusia.
(85) Surah al-Buruj (gugusan bintang). Nama surah ini diambil dari kata al-buruj yang tercantum pada ayat pertama. Surah al-Buruj mengungkapkan sikap dan tindakan orang kafir terhadap pengikut Rasulullah SAW.
(86) Surah at-tariq (yang datang di malam hari). Nama surah ini diambil dari kata at-tariq di permulaan surah. Surah ini berisi perintah untuk memperhatikan fenomena alam dan kejadian manusia.
(87) Surah al-A‘la (yang paling tinggi). Nama surah ini diambil dari kata al-a‘la yang terdapat pada ayat pertama. Surah al-A‘la berisi perintah Allah SWT untuk selalu berlatih dan menyucikan diri.
(88) Surah al-Gasyiyah (peristiwa yang dahsyat). Nama surah ini diambil dari kata al-gasyiyah yang terdapat pada ayat pertama. Isi surah ini menggambarkan hari pembalasan dan anjuran untuk memperhatikan alam semesta.
(89) Surah al-Fajr (fajar). Nama surah ini diambil dari kata al-fajr pada permulaan surah. Isinya mengisahkan kebinasaan umat karena menentang Rasulullah SAW dan celaan terhadap orang yang tidak mau memelihara anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin.
(90) Surah al-Balad (negeri). Nama surah ini diambil dari kata al-balad yang terdapat pada ayat pertama. Surah ini menjelaskan manusia harus berjuang mencapai kebahagiaan karena jalan menuju kebahagiaan itu sangat sulit.
(91) Surah asy-Syams (matahari). Nama surah ini diambil dari kata asy-syams yang terdapat pada permulaan surah. Isi surah ini menganjurkan manusia untuk menyucikan jiwanya dan menjelaskan akibat dari orang yang mengotori jiwanya.
(92) Surah al-Lail (malam). Nama surah ini diambil dari kata al-lail yang terdapat pada awal surah. Surah al-Lail menjelaskan bahwa usaha manusia itu berlainan dan karena itu balasannya juga berlainan, dan hanya dengan keridaan Allah manusia akan selamat.
(93) Surah ad-dhuha (waktu duha). Nama surah ini diambil dari kata ad-duha yang terdapat pada permulaan surah. Surah ini menjelaskan beberapa nikmat Tuhan yang dianugerahkan kepada Nabi SAW dan larangan menghina anak yatim dan menghardik peminta-minta.
(94) Surah Alam Nasyrah (melapangkan). Nama ini diambil dari kata alam nasyrah yang terdapat pada ayat pertama. Surah ini disebut juga surah al-Insyirah (lapang). Isi surah ini mengemukakan nikmat yang dilimpahkan kepada Nabi SAW dan perintah agar terus berjuang.
(95) Surah at-Tin (buah tin). Nama ini diambil dari kata at-tin yang terdapat pada awal surah. Surah ini menegaskan bahwa manusia adalah makhluk terbaik jika ia beriman dan beramal saleh.
(96) Surah al-‘Alaq (segumpal darah). Nama surah ini diambil dari kata ‘alaq yang terdapat pada ayat kedua. Isi surah al-‘Alaq mengandung perintah membaca sebagai kunci ilmu pengetahuan dan ancaman kepada orang yang bersikap angkuh serta melampaui batas.
(97) Surah al-Qadr (kemuliaan). Nama surah ini diambil dari kata al-qadr (kemuliaan) yang terdapat pada ayat pertama. Isinya menerangkan waktu Al-Qur’an mulai turun.
(98) Surah al-Bayyinah (bukti yang nyata). Nama surah ini diambil dari kata al-bayyinah pada ayat pertama surah ini. Isinya menegaskan bahwa ajaran Islam itu adalah ajaran yang benar yang mencakup ajaran agama sebelumnya.
(99) Surah az-Zalzalah. Nama surah ini diambil dari kata zilzal (ayat 1) yang berarti keguncangan, yaitu keguncangan hebat pada hari kiamat. Surah az-Zalzalah menggambarkan suasana pada hari kiamat.
(100) Surah al-‘Adiyat (kuda perang yang berlari kencang). Nama surah ini diambil dari kata al-‘Adiyat yang terdapat pada awal surah. Surah ini berisi ancaman Allah SWT kepada manusia yang ingkar dan balasan yang dipersiapkan bagi mereka.
(101) Surah al-Qari‘ah (hari kiamat). Nama surah ini diambil dari kata al-qari‘ah yang terdapat pada permulaan surah. Isinya menggambarkan kejadian pada hari kiamat.
(102) Surah at-Takatsur (bermegah-megahan). Nama surah ini diambil dari kata at-takatsur yang terdapat pada ayat pertama. Surah ini berisi ancaman terhadap orang yang hidup mewah dan berfoya-foya.
(103) Surah al-‘Asr (masa). Nama surah ini diambil dari kata al-‘asr yang terdapat pada awal surah. Isi surah al-‘Asr mengingatkan manusia akan pentingnya waktu, karena itu harus diisi dengan amal saleh.
(104) Surah al-Humazah (pengumpat). Nama surah ini diambil dari kata al-humazah yang terdapat pada ayat pertama. Surah ini berisi ancaman terhadap orang yang tamak terhadap harta.
(105) Surah al-Fil (gajah). Nama surah ini diambil dari kata al-fil yang terdapat pada ayat pertama. Isi surah ini mengungkapkan bahwa kekuatan manusia tidak berarti di hadapan Allah SWT dan tentara bergajah yang dikerahkan Abrahah (gubernur Yaman) gagal dalam menghancurkan Ka’bah.
(106) Surah Quraisy (suku Quraisy). Nama surah ini diambil dari kata quraisy yang terdapat pada ayat pertama. Surah ini berisi peringatan kepada orang Quraisy tentang nikmat yang diberikan Allah SWT kepada mereka dan perintah agar mereka menyembah Allah SWT.
(107) Surah al-Ma‘un (barang yang berguna). Nama surah ini diambil dari kata al-ma‘un yang terdapat pada ayat terakhir. Surah al-Ma‘un berisi ancaman terhadap orang yang mendustakan agama dan melakukan salat dengan tidak ikhlas.
(108) Surah al-Kautsar (nikmat yang banyak). Nama surah ini diambil dari kata al-kautsar yang terdapat pada ayat pertama. Isinya adalah perintah untuk salat karena Allah SWT dan berkurban.
(109) Surah al-Kafirun (orang kafir). Nama surah ini diambil dari kata al-kafirun yang terdapat pada ayat pertama. Isi surah ini menegaskan kepada Nabi SAW bahwa tidak ada toleransi dalam soal akidah dan ibadah.
(110) Surah an-Nasr (pertolongan). Nama sura ini diambil dari kata an-nasr yang terdapat pada ayat pertama. Surah an-Nasr menerangkan bahwa pertolongan dan kemenangan itu datangnya dari Allah SWT.
(111) Surah al-Lahab (gejolak api). Nama surah ini diambil dari kata al-lahab yang terdapat pada ayat pertama (dari nama Abu Lahab). Surah ini menceritakan pembangkangan Abu Lahab (paman Nabi SAW) dan istrinya serta azab yang akan menimpa mereka.
(112) Surah al-Ikhlash. Nama surah ini diambil dari temanya yang sepenuhnya menegaskan kemurnian keesaan Allah SWT.
(113) Surah al-Falaq (waktu subuh). Nama surah ini diambil dari kata al-falaq yang terdapat pada ayat pertama. Surah ini menyatakan bahwa hanya Allah SWT-lah tempat berlindung.
(114) Surah an-Nas (manusia). Nama surah ini diambil dari kata an-nas yang terdapat pada ayat pertama. Surah an-Nas berisi perintah kepada manusia agar memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala kejahatan, baik yang dibuat manusia maupun jin.
Daftar Pustaka
al-Abyari, Ibrahim. Tarikh Al-Qur’an. Cairo: Dar al-Kitab al-Mishr, 1990.
al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. at-Tibyan fi Aqsam Al-Qur’an. Beirut: Dar al-Fikr, t.t.
al-Qattan, Manna’. Mabahits fi ‘Uum al-Qur’an. Mansyurat al-‘Asr al-Hadis, t.t.
as-Sabuni, Abdul Rahman. at-Tibyan fi ‘Ulum Al-Qur’an, atau Pengantar Studi Al-Qur’an. Mekah: t.p., 1980.
as-Salih, Subhi. Mabahits fi ‘Ulum Al-Qur’an. Beirut: Dar al-‘Ilm li al-Malayiyin, 1977.
ash-Shiddieqy, T.M. Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an/Tafsir. Jakarta: Bulan Bintang, 1977.
as-Suyuti, Jalaluddin Abdur Rahman bin Abi Bakar. Asrar Tartib Al-Qur’an. Cairo: Dar al-I’tisam, 1978.
–––––––. al-Itqan fi ‘Ulum Al-Qur’an. Beirut: Dar al-Fikr, 1979.
Syahbah, Muhammad bin Muhammad Abu. al-Madkhal li Dirasah Al-Qur’an al-Karim. Beirut: Dar al-Jail, 1992.
az-Zarkasyi, Badruddin Muhammad bin Abdullah. al-Burhan fi ‘Ulum Al-Qur’an. Beirut: Dar al-fikr, 1988.
az‑Zarqani, Muhammad Abdul Azim. Manahil al‑’Irfan fi ‘Ulum Al‑Qur’an. Cairo: Isa al‑Babi al‑Halabi, t.t.
A Thib Raya