Ibnu Qayyim Al-Jauziyah

(Damascus, Suriah,­ 691 H/1292 M–Damascus,751 H/1352 M)

Ibnu Qayyim al-Jauziyah adalah seorang ahli fikih kenamaan dalam Mazhab Hanbali. Nama aslinya adalah Syamsuddin Abi Abdillah Muhammad bin Abi Bakar. Ayahnya, Abi Bakar, adalah seorang ulama besar dan kurator (qayyim) pada Madrasah al-Jauziyah di Damascus­. Dari jabatan­ ayahnya inilah sebutan Ibnu Qayyim al-Jauziyah diambil.

Dalam sejarah pendidikannya, Ibnu Qayyim berguru­ kepada banyak ulama untuk memperdalam berbagai bidang keislaman. Di antara sekian banyak­ gurunya itu, yang paling berpengaruh­ ada­lah Syekh al-Islam Ibnu Taimiyah. Ibnu Qayyim mengikuti­ metode sang guru untuk menentang­ dan memerangi­ orang yang menyim­pang dari agama­. Sebagai­ mana gurunya, Ibnu Qayyim sangat gencar­ menyerang kaum filsuf, Kristen, dan Yahudi.

Sebagai ulama besar, Ibnu Qayyim mempunyai­ murid yang tidak sedikit jumlahnya­. Di antaranya yang berhasil menjadi ulama kena­maan adalah Ibnu Kasir dan Ibnu Rajab. Ibnu Qayyim al-Jauziyah dikenal sebagai seorang muslim puritan yang berpendirian­ teguh dalam mempertahankan­ kemurnian akidah dan anti taklid buta. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika dalam banyak hal ia berbeda pendapat­ dengan tokoh Mazhab Hanbali, bahkan tidak jarang dengan pendiri mazhab itu sendiri (Imam Ahmad bin Hanbal atau Imam Hanbali).

Ibnu Qayyim al-Jauziyah, seperti halnya Ibnu Taimiyah, berpendirian bahwa pintu ijtihad tetap terbuka. Siapapun pada dasarnya dibenar­kan berijtihad­ sejauh yang bersangkutan memiliki ke­sanggupan­ untuk melaku­kannya. Selain dikenal sebagai ulama yang berilmu luas dan dalam,­ Ibnu Qayyim al-Jauziyah juga termasuk­ dalam kelompok pengarang yang sangat produktif.

Taha Abdur Ra’uf, ahli fikih dan sejarawan, menuliskan daftar­ karya-karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah sebanyak 49 buah yang meliputi berbagai disiplin ilmu. Yang terpenting di antaranya adalah Tahzib Sunan Abu Dawud, Safar al-Hijratain wa Bab as-Sa‘adatain (Perjalanan­ Dua Hijrah dan Pintu Dua Kebaha­­giaan),­ Madarij as-Salikin (Tahapan Ahli Suluk), Syarh Asma’ al-Kitab­ al-‘Aziz (Ulasan tentang Nama al-Kitab),

Zad al-Ma‘ad fi Hady al-‘Ibad (Bekal untuk Mencapai Tujuan Akhir seorang Hamba), Naqd al-Manqul wa al-Mahq al-Mumayyiz bain al-Mardud wa al-Maqbul (Kritik terhadap Hadis untuk Membedakan yang Ditolak dan Diteri­ma), Nuzhah al-Musytaqin wa Raudhah al-Muhibbin (Hiburan bagi Cela­ka dan Taman ba­gi Pencinta), Tuhfah al-Wadud fi Ahkam al-Maulud (Kehan­curan Pencinta­ dalam Menentukan Hukum-Hukum Maulid),

Miftah Darisi as-Sa‘adah (Kunci bagi Pencari Kebahagiaan), Tafdilu Makkah ‘ala al-Madinah (Keutamaan Mekah dan Madinah), Butlan al-Kimiya’ min Arba‘ana Wajhan (Kebatilan Kimia dari 40 Aspek), as-Sirath al-Mustaqim fi Ahkam Ahl al-Jahim (Jalan Lurus mengenai Hukum Ahli Neraka), dan I‘lam al-Muwaqqi‘in ‘an Rabbi al-‘Alamin (Pemberitahu­an­ tentang Tuhan­ Semesta Alam).

Daftar Pustaka

Abu Zaid, Bakar bin Abdullah. at-Taqrib li Fiqh Ibn Qayyim al-Jauziyyah. Riyadh: Maktabah ar-Riyad al-Hadisah, 1400 H/1980 M.

al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. I‘lam al-Muwaqqi‘in ‘an Rabb al-‘Alamin. Jil. II. Beirut: Dar al-Jail, 1973.

–––––––. Tafsir al-Qayyim. Beirut: Dar al-Fikr, 1988.

–––––––. at-Tibyan fi Aqsam Al-Qur’an. Beirut: Dar al-Fikr, t.t.

–––––––. ath-turuq al-hukmiyyah fi as-Siyasah asy-Syar‘iyyah. Cairo: Mu’assasah al-‘Arabiyyah li at-Tiba‘ah wa an-Nasyr, 1961.

Suryan A. Jamrah