Az-Zamakhsyari adalah seorang ulama kelahiran Persia, yang terkenal sebagai mufasir (ahli tafsir) Al-Qur’an, mutakalim (teolog) yang beraliran Muktazilah, dan pakar bahasa serta sastra Arab.
Nama aslinya adalah Mahmud bin Umar. Kata az-Zamakhsyari pada ujung namanya dinisbahkan kepada Zamakhsyar, desa kelahirannya di Khawarizmi. Sejak remaja ia meninggalkan desanya untuk mendalami ilmu agama Islam dan bahasa Arab di Baghdad dan Mekah.
Di Baghdad ia belajar pada beberapa ulama, antara lain Abu Khattab bin Batr, Abu Sa‘d asy-Syaqqani, dan Syaikh al-Islam Abu Mansur al-Harisi. Ia menetap selama beberapa tahun di Mekah dan berguru pada Abu Hasan Ali bin Hamzah bin Wahhab (ulama besar). Di Tanah Suci Mekah ia mendapat gelar Jar Allah (tetangga Allah). Di bidang kalam ia berguru pada Abu Mudar, tokoh Muktazilah yang dekat dengan pembesar Seljuk, Nizam al-Mulk.
Setelah berguru kepada ahli agama, ia mengunjungi beberapa kota seperti Khurasan, Isfahan, Baghdad, dan Hamadan di Yaman. Di Isfahan ia pernah mengabdi pada penguasa Bani Seljuk, Muhammad bin Abi al-Fath (w. 1092) dan penggantinya Mu’izuddin Sanjar.
Setiap ia berada di satu kota, banyak orang yang datang menuntut ilmu dan berdiskusi dengannya. Ia dapat meyakinkan peserta dengan argumen yang kuat. Sewaktu datang ke Baghdad ia disambut dengan penuh penghormatan oleh ulama yang bernama Ali Hibatullah asy-Syajari. Ia termasuk ulama produktif yang banyak menghasilkan karya tulis.
Karya tulis az-Zamakhsyari yang terkenal adalah tafsir Al-Qur’an yang berjudul al-Kasysyaf ‘an haqa’iq at-Tanzil wa ‘Uyun al-Aqawil (Penyingkap Tabir Hakikat Wahyu dan Mata Air Hikmah), yang selesai ditulis 528 H/1134 M. Dalam kitab ini ia menafsirkan ayat Al-Qur’an dengan menunjuk pada balaghah, keindahan retorika untuk membuktikan sebagian aspek mukjizat Al-Qur’an.
Kitab ini dipuji karena tidak memuat Riwayat Isra’iliyyat (riwayat yang bersumber dari Yahudi dan Nasrani) sebagaimana pada kitab tafsir yang disusun ulama salaf (yang terdahulu) pada umumnya. Kitabnya dikritik karena disisipi pandangan kalam Muktazilah, dan kurang mementingkan hadis dalam penafsiran. Al-Kasysyaf yang dicetak dalam dua jilid untuk pertama kali diedit oleh W. Nassau Lees, Khadim Husain, dan Abdul Hayy, pada 1856 di Calcutta. Edisi ke-2 adalah cetakan Bulaq Cairo pada 1307, 1308, 1318, dan 1354 H.
Al-Kasysyaf kemudian dikomentari oleh banyak penulis, dan ada pula yang membuat ringkasannya. Kitab yang merupakan ulasan dan penjelasan al-Kasysyaf meliputi antara lain al-Kasysyaf ‘an MusykilÎt al-Kasysyaf (Penyingkap Hikmah Tersembunyi) oleh Abu Hafs Amr bin Abdur Rahman al-Farisi al-Qazwini (w. 745 H/1344 M), Kasysyaf al-Kasysyaf (Penyingkap Tafsir al-Kasysyaf) oleh Umar bin Abdur Rahman al-Balqini (w. 743 H/1342 M), dan Syarh al-Kasysyaf (Penjelasan Tafsir al-Kasysyaf) oleh Muhammad bin Muhammad at-Tahtani ar-Razi (w. 766 H/1364 M).
Kitab ringkasan al-Kasysyaf mencakup antara lain at-Taqrib fi at-Tafsir (Ringkasan Tafsir al-Kasysyaf) oleh Muhammad bin Mas‘ud as-Sirafi, Talkhis al-Kasysyaf (Ringkasan Tafsir al-Kasysyaf) oleh Umar bin Daud bin Sulaiman al-Farisi, Takhrij Ahadits al-Kasysyaf (Analisis Kesahihan Hadis dalam Tafsir al-Kasysyaf) oleh Abdullah bin Yusuf az-Zaila’i (w. 762 H/1360 M), al-Kafi asy-Syafi fi Takhrij Ahadits al-Kasysyaf (Kitab yang Memadai dalam Analisis Kesahihan Hadis dalam Tafsir al-Kasysyaf) oleh Ibnu Hajar al-Asqalani (w. 852 H/1448 M), dan Khulasah al-Kasysyaf (Ringkasan Tafsir al-Kasysyaf) oleh Hasan Sadiq Khan (w. 1307 H/1890 M).
Kitab yang membantah al-KasysyÎf meliputi antara lain KitÎb al-Intisaf min al-Kasysyaf (Kekeliruan pada Tafsir al-Kasysyaf) oleh Ahmad bin Muhammad bin Mansur bin Munir al-Maliki (w. 638 H/1284 M) dan Kitab at-Tamyiz li Bayan ma fi at-Tafsir az-Zamakhsyari min al-I’tizal fi al-Kitab al-‘Aziz (Penjelasan atas Apa yang Terdapat pada Tafsir az-Zamakhsyari tentang Paham Muktazilah pada Kitab Suci Al-Qur’an) oleh Umar bin Muhammad bin Khalil as-Sukuni (w. 707 H/1307 M).
Karya tulisnya yang berkisar pada ilmu bahasa dan sastra Arab mencakup antara lain nahwu (tata bahasa), balagah (retorika), ‘arid (prosodi), dan hadis. Karya tulisnya antara lain adalah Asas al-Balagah (Asas Balaghah), al-Mufrad wa al-Mu’allaf fi an-Nahw (Satu dan Kesatuan Sifat dalam Ilmu Tata Bahasa), an-Namudzaj fi an-Nahw (Contoh dalam Ilmu Tata Bahasa), al-Mustaqsa fi Amtsal al-‘Arab (Peribahasa dalam Bahasa Arab), dan al-Muhajat wa Mutammim Maham Arbab al-hajat fi al-Ahaji wa al-Ugluthat fi an-Nahw (Gramatika Bahasa Arab).
Di antara para muridnya terdapat Diyauddin al-Makki, yang menulis syarah (ceramah) an-Namudzaj fi an-Nahw yaitu Kifayat an-Nahw fi ‘Ilm al-I’rab (ulasan mengenai contoh tata bahasa lengkap dalam ilmu urai kata Arab) dan Abu al-Fadl Muhammad bin Abi al-Qasim bin Baijuk al-Baqqal (w. 562 H/1167 M).
Daftar Pustaka
Brockelmann, Carl. Tarikh al-Adab al-’Arabi, terj. Dr. Abdul Halim an-Najjar. Cairo: Dar al-Ma‘arif, 1959.
ad-Dawudi, Syamsuddin Muhammad bin Ali. Tabaqat al-Mufassirin. Cairo: Maktabah Wahbah, 1972.
Gibb, Hamilton A.R. dan J.H. Kramers. Shorter Encyclopaedia of Islam. Leiden: E.J. Brill, 1974.
as-Salih, Subhi. Mabahits fi ‘Ulum Al-Qur’an. Beirut: Dar al-‘Ilm li al-Malayiyin, 1985.
as-Suyuti, Jalaluddin Abdur Rahman ibnu Abi Bakar. al-Itqan fi ‘Ulum Al-Qur’an. Beirut: Dar al-Fikr, 1979.
az‑Zamakhsyari. al‑Kasysyaf‘an haqa’iq at‑Tanzil wa ‘Uyun al‑Aqawil fi Wujuh at‑Ta’wil. Beirut: Dar al‑Fikr, 1977.
Rusydi Khalid