Nabi Ayub AS adalah salah seorang cucu Nabi Ishaq AS, putra Nabi Ibrahim AS. Nabi Ayub AS terkenal sebagai seorang nabi yang kaya raya, sabar menghadapi berbagai cobaan, dan taat menjalankan ibadah.
Iblis menyangsikan ketaatan Nabi Ayub AS dan menuduhnya beribadah bukan karena Allah SWT melainkan supaya kekayaannya tetap terpelihara. Oleh karena itu, Allah SWT menguji Ayub AS dengan menghancurkan seluruh kekayaannya, tetapi ia tetap menjalankan ibadah seperti biasa.
Kemudian iblis kembali menuduhnya dengan mengatakan bahwa Nabi Ayub AS tetap beribadah karena ia memiliki putra yang cakap yang dapat diandalkan untuk mengembalikan semua kekayaannya yang hilang. Allah SWT kembali mengujinya dengan membinasakan semua putranya. Sesudah kejadian itu pun Nabi Ayub AS tetap beriman kepada Allah SWT dan beribadah seperti biasa.
Iblis kembali menuduhnya dengan mengatakan bahwa Nabi Ayub AS tetap beribadah hanya agar kesehatannya tetap terpelihara. Allah SWT pun mencobanya lagi dengan memberikan penyakit yang membahayakan, tetapi Nabi Ayub AS tetap taat beribadah. Di tengah sakitnya, bibirnya tak henti mengucapkan zikir.
Iblis kemudian menghasut istri Nabi Ayub AS, Rahmah. Ketika mengetahui istrinya termaÂkan bujukan iblis, Nabi Ayub AS mengusir istrinya. Ia akhirnya hidup sendiri. Di tengah kesendiriannya ia bermunajat ke pada Allah SWT dengan sepenuh hati memohon rahmat dan kasih-Nya. Allah SWT menerima doa Nabi Ayub AS dan mengembalikan kekayaan serta kesehatannya. Istrinya pun kembali kepadanya.
Nabi Ayub AS dan istrinya kembali hidup normal. Mereka dikaruniai beberapa anak yang beriman. Salah satu putranya yang bernama Basyar terpilih meneruskan dakwahnya. Basyar di dalam Al-Qur’an disebut dua kali dengan nama Zulkifli (QS.21:85; 38:48), yang diangkat Allah SWT menjadi nabi dan rasul.
Nabi Ayub AS merupakan teladan bagi hamba-Nya dalam hal kesabaran dan keteguhan iman. Riwayat Nabi Ayub AS terdapat dalam surah an-Nisa’ (4) ayat 163, al-An’am (6) ayat 84, al-Anbiya’ (21) ayat 83–84, dan Sad (38) ayat 41–44.
Daftar Pustaka
Arifin, Bey. Rangkaian Cerita dalam Al-Qur’an. Bandung: al-Ma‘arif, 1986.
Daruzah, Muhammad Izzah. Surah ar-Rasul. Cairo: Matba‘ah ‘Isa al-Babi al-Halabi wa Syirkah, 1965.
an‑Naisaburi, Abu Ishak Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim. Qasas al‑Anbiya. Singapura: Sulainian Nar’i, t.t.
as-Sa’labi, al-Imam bin Ishaq Ahmad bin Ibrahim. Qisas al-Anbiya al-Musamma bi al-‘Ara’is. Beirut: asy-Sya‘biyah, t.t.
asy-Syami, Muhammad Yusuf as-Salihi. Subul al-Huda wa ar-Rasyid. Cairo: Jumhuriyah Misr al-Arabiyah li Jinnah Ihya at-Turas al-Islami, 1973.
Nasaruddin Umar