As-Suyuti yang memiliki nama lengkap Abu al-Fadl Abdur Rahman bin Abu Bakar bin Muhammad Jalaluddin as-Suyuti adalah seorang penulis buku yang produktif dan ulama dari Mesir. Ia menulis dalam berbagai disiplin ilmu. Karyanya berjumlah sekitar 570-an judul yang berkaitan dengan berbagai subjek, khususnya keislaman.
As-Suyuti hidup pada masa Dinasti Mamluk pada abad ke-15. Ia berasal dari keluarga keturunan Persia yang semula bermukim di Baghdad, kemudian pindah ke Asyut. Keluarga ini termasuk orang terhormat pada masanya dan ditempatkan pada posisi penting pemerintahan pada waktu itu.
Bapaknya menjadi salah seorang guru fikih di salah satu madrasah di Cairo. Ketika as-Suyuti berumur 6 tahun (855 H/1451 M), ayahnya meninggal dunia, dan ia kemudian diasuh oleh seorang sufi, teman dekat ayahnya.
Sebagaimana biasanya anak-anak pada zaman itu, as-Suyuti memulai pendidikannya dengan pelajaran membaca Al-Qur’an dan pendidikan agama lainnya pada 864 H/1460 M. Dari satu kota ia pindah ke kota lain untuk menuntut ilmu agama dengan berbagai cabangnya kepada guru yang terkenal saat itu.
Sesudah menunaikan ibadah haji pada 869 H/1463 M, ia kembali ke Cairo untuk mengabdikan ilmunya. Semula ia mengkhususkan diri untuk mengajar masalah fikih. Atas kecemerlangannya dalam mengajar, ia diangkat menjadi ustad di Sekolah asy-Syaikhuniyyah pada 872 H/1467 M, berdasarkan rekomendasi dari gurunya Syekh al-Bulqaini.
Jabatan ini sebelumnya dipegang ayahnya sampai ia wafat. Selama 12 tahun ia mengabdikan dirinya di sekolah tersebut, lalu pindah mengajar ke al-Baybarsiyyah pada 891 H/1486 M. Sekolah yang baru ini menurut pendapatnya dan juga pendapat umum pada waktu itu lebih baik dari asy-Syaikhuniyyah.
Di sekolah ini ia juga diangkat menjadi ustad. Akan tetapi karena melakukan suatu tindakan yang tidak disenangi penguasa, ia dibebaskan dari jabatan tersebut pada 906 H/1501 M. Ia kemudian menetap di Pulau Raudah di Sungai Nil, sampai ia meninggal dunia.
Di samping aktif mengajar, as-Suyuti juga menulis buku dalam berbagai ilmu. Aktivitas mengarang ini telah ia mulai sejak berumur 17 tahun. Penguasaannya yang baik atas berbagai cabang ilmu Islam sangat memperlancar penulisan karangan tersebut.
Menurut catatan para sejarawan, bukunya berjumlah 571 buah, baik berupa karya besar dengan jumlah halaman yang banyak, maupun buku kecil dan karangan singkat. Bahkan dikatakan bahwa as-Suyuti sangat berjasa dalam menampilkan kembali manuskrip lama yang pada waktu itu telah dianggap hilang.
Di antara karangannya yang terkenal, buku yang dianggap sangat penting dalam bidang tafsir dan ilmu tafsir adalah: Tarjuman Al-Qur’an fi Tafsir al-Musnad, kumpulan hadis yang berhubungan dengan penafsiran ayat Al-Qur’an; ad-Durr al-Mantsur fi Tafsur bi al-Ma’tsur (Mutiara yang Bertebaran dalam Penafsiran berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis; 6 jilid).
Karya lainnya Mufhamat al-Aqran fi Mubhamat Al-Qur’an (Upaya Mencari Pemahaman Hal yang Sama mengenai Ayat yang Tidak Tegas dalam Al-Qur’an); Lubab an-Nuqul fi Asbab an-Nuzul (Hal Pokok dalam Persoalan Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an), yang disusun berdasarkan metode al-Wahidi, namun memuat pula tambahan materi berdasarkan temuannya dari tafsir dan hadis.
Karya selanjutnya Tafsir al-Jalalain (telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia), penyempurnaan sebuah kitab tafsir yang ditulis gurunya Jalaluddin al-Mahalli; Majma‘ al-Bahrain wa Matla‘ al-Badrain, yang memaparkan segala permasalahan furuk dalam Al-Qur’an, tetapi menurut para sejarawan mungkin telah hilang atau tak sempat disempurnakan; dan at-Takhyir fi ‘Ulum at-Tafsir, yang kemudian diperluas dengan judul al-Itqan fi ‘Ulum Al-Qur’an.
Adapun bukunya dalam bidang hadis dan ilmu hadis antara lain: Jami‘ al-Masanid, yang dikenal juga dengan sebutan Jami‘ al-Jawa‘mi dan al-Jami‘ al-Kabir; al-Jami‘ as-Sagir fi al-Hadits al-Basyir an-Nadzir, ikhtisar dari kitab hadis tersebut pertama; Minhaj al-‘Ummal fi Sunan al-Aqwal wa al-Af‘al; Kanz al-‘Ummal fi Tubut Sunan al-Aqwal wa al-Af‘al (8 jilid); al-Khasa’is an-Nabawiyyah, buku tentang sifat Nabi SAW; dan at-Ta‘qibat ‘ala al-Mawjudat, memuat masalah kritik hadis, kemudian disempurnakan dengan judul al-La’i al-Masnu‘ah fi al-Ahadits al-Maudhu ‘ah.
Di bidang bahasa dan sastra Arab, as-Suyuti juga menulis beberapa buku, antara lain al-Mazhar fi ‘Ulum al-Lugah (ikhtisarnya ditulis dengan judul Samar al-Mazhar) dan al-Iqtirah fi ‘Ilm Ushul an-Nahw wa Jidalih. Ia juga menulis tentang ilmu nahu dengan metode fikih dalam buku al-Asybah wa an-Naza’ir fi an-Nahw.
Pada kesempatan lain ia mengumpulkan hadis khusus tentang permulaan ilmu nahu dalam al-Akhbar al-Marwiyyah fi Sabab wad‘ al-‘Arabiyyah. Kemudian ia juga mensyarah Alfiyyah Ibn Malik di bawah judul al-Bahjah al-Murdiyyah. Kitab lainnya adalah al-Faridah fi an-Nahw wa at-Tasrif wa al-Khathth.
Dalam bidang lain as-Suyuti juga menulis banyak buku. Dalam bidang sejarah, ia menulis Bada’i az-zuhur fi Waqa’i ad-Duhur, Tarikh al-Khulafa’, dan Husn al-Muhadharah fi Akhbar Misr wa al-Qahirah. Kemudian dalam bidang sastra ter-dapat Maqamat, Anis al-Jalis, dan sebagainya.
Selanjutnya ia juga menulis buku yang berhubungan dengan akhirat, kubur, dan alam barzakh, antara lain at-Tadzkirah bi Ahwal al-Mauta wa Ahwal al-Akhirah, kemudian disyarah menjadi Syarh Sudur bi Syarh Hal al-Mauta wa al-Qubur, at-Tatsbit’ind at-Tanbit, dan Kitab ad-Durar al-Hisan, al-Hissan fi al-Ba‘tsi wa Na‘im al-Jinan.
Bukunya yang terkenal dalam bidang kaidah fikih adalah al-Asybah wa an-Naza’ir fi Qawa‘id wa Furu‘ Fiqh asy-Syafi‘i. Dalam kitab ini, secara gamblang dengan contoh penerapan, ia sebagai penganut Mazhab Syafi‘i berusaha menjelaskan kandungan al-Qawa‘id al-Khamsah (lima kaidah) yang dianut dalam Mazhab Syafi‘i.
Daftar Pustaka
Mahmud, Muni Abdul Halim. Manahij al-Mufassirin. Cairo: Dar al-Kitab al-Misriy, 1978.
as-Suyuti, Jalaluddin Abdur Rahman ibnu Abi Bakar. ad-Durr al-Mansur fi at-Tafsir bi al-Ma’tsur. Beirut: Dar al-Fikr, 1983.
–––––––. al-Muzhr fi ‘Ulum al-Lugah wa Anwa’iha. Beirut: Dar al-Fikr, t.t.
–––––––. Tadrib ar-Rawi. Beirut: Maktabah al-Ilmiyah, 1972.
Nasrun Haroen